Witch Hunting di masa modern ditujukan kepada influencer, public figure, atau netizen awam. Berkembangnya media sosial terutama Twitter menjadi salah satu faktor utama witch hunting terjadi, dan akhirnya menimbulkan masalah psikologi baru.
Kekacauan ini mengakibatkan provokasi. Media sosial seringkali mengabarkan sesuatu secara setengah-setengah dan hanya menguntungkan suatu komunitas tertentu. Pada akhirnya, satu orang atau sekelompok orang pun menjadi korban “Witch Hunting” dan dibenci seluruh warganet.