"Harusnya orangtuanya yang ngontrol. Jadi sekali lagi, kalau sampai orang tuanya kayak gini terus saya akan laporkan ke Perlindungan Anak karena ini sudah merupakan sebuah eksploitasi anak yang tidak benar," imbuhnya.
Lita Gading menganggap orangtua Arra sengaja menggunakan sang anak untuk meningkatkan popularitas media sosial mereka. Tapi dari sudut pandang sang psikolog, cara tersebut tidak bisa dibenarkan.
"Apalagi untuk konsumsi publik dan untuk meningkatkan engagement-nya. Orang tuanya mau cari duit tapi melalui jalurnya Arra. Apa-apaan sih kayak begini orangtua. Ini namanya bener-bener eksploitasi lho. Anda mendapatkan uang dari Arra," kata Lita Gading masih berapi-api.
"Harusnya kalau Anda mau meningkatkan follower sendiri ya pakai nama Anda sendiri lah, jangan nama Arra. Arra 'dijual' dalam tanda kutip untuk mendapatkan penghasilan untuk Anda. Sekali lagi saya keras ya sama kalian. Orangtua yang seperti ini tidak patut menjadi contoh," tandasnya.
Di akhir videonya, Lita Gading mengingatkan stasiun televisi dan pihak-pihak lain agar tidak mengundang orangtua Arra karena dinilai bukan contoh yang baik.