Suara.com - Hari Raya Idul Fitri dipastikan jatuh besok, Senin (31/3/2025). Berbagai persiapan mulai dilakukan oleh umat muslim Tanak Air, termasuk menjalankan berbagai tradisi.
Soal tradisi, Indonesia memiliki keragaman budaya unik dalam menyambut lebaran Idul Fitri. Berbagai daerah memiliki tradisi tersendiri yang memiliki makna.
Berikut tujuh tradisi unik lebaran di berbagai daerah Tanah Air, seperti apa?
1. Bengkulu: Bakar Gunung Api/Ronjok Sayak
Soal tradisi Lebaran, Bengkulu punya khas Bakar Gunung Api atau Ronjak Sayak. Tradisi ini dilakukan dengan cara membakar batok kelapa yang ditumpuk menggunung.
Gunungan batok kelapa itu kemudian dibakar dan dilakukan pada malam takbiran atau malam Ramadan ke-27.
Tradisi ini dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bagi masyarakat Bengkulu, tradisi ini dipercaya bakaran api pasa barok merupakan penghubung antara manusia dan leluhur. Pelaksanaan tradisi Ronjok Sayak juga diiringi dengan doa-doa yang dipanjatkan selama proses pembakaran batok kelapa.
2. Sulawesi Utara: Binarundak

Binarundak merupakan tradisi khas dari Sulawesi Utara. Tradisi ini berasal dari masyarakat Motoboi Besar dalam menyambut Lebaran.
Baca Juga: 7 Ide OOTD Lebaran ala Dian Sastrowardoyo, Simpel Tapi Berkelas Lengkap dengan Harganya
Binarudak sendiri merupakan tradisi di mana masyarakat membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama. Tradisi ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.
Nasi jaha sendiri merupakan makanan khas Sulawesi Utara berbahan dasar beras dan dimasak dalam batang bambu. Makanan ini memiliki rasa gurih dari santan dan rasa hangat dari jahe jahe yang kuat.
Pembuatan Binarundak yang dilakukan menyambut Lebaran dianggap sebagai bentuk syukur terhadap Allah SWT dan silaturahmi sesama umat.
3. Kalimantan Barat: Festival Meriam Karbit

Kalimantan Barat punya tradisi Festival Meriam Karbit saat Lebaran Idul Fitri.
Meriam karbit sendiri dibuat menggunakan batang kayu laban dan dilubangi tengahnya, kemudian diisi dengan kalsium karbida atau biasa dikenal dengan batu karbit. Setelahnya, meriam disulut hingga akan meledekan batu dengan suara menggelegar.