7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna

Minggu, 30 Maret 2025 | 12:55 WIB
7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna
Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta. (Suara.com/Arendya)

Tradisi meriam karbit biasanya ditemukan di tepian Sungai Kapuas dan diledakkan tiga hari berturut-turut sebelum sebelum, saat, dan sesudah Lebaran

4. Yogyakarta: Grebek Syawal

Warga antusias ikuti Grebek Syawal yang digelar di beberapa titik di Yogyakarta pada Rabu (5/6/2019). [Suara.com/Rahmad Ali]
Warga antusias ikuti Grebek Syawal yang digelar di beberapa titik di Yogyakarta pada Rabu (5/6/2019). [Suara.com/Rahmad Ali]

Grebeg Syawal juga merupakan tradisi lebaran yang dilakukan di Yogyakarta. Ini merupakan tradisi di mana tumpukan yang menggunung berisi hasil bumi diiringi oleh pasukan Keraton Yogyakarta. 

Acara ini dilakukan pada saat menjelang 1 Syawal sebagai wujud syukur setelah melewati bulan Ramadan. Tradisi disebut telah dilaksanakan sejak abad ke-16 silam.

5. Lombok: Perang Topat

Tradisi Perang Topat di Pura Lingsar, Mataram, Lombok Barat, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Buniamin]
Tradisi Perang Topat di Pura Lingsar, Mataram, Lombok Barat, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Buniamin]

Perang Topat atau Perang Ketupat merupakan tradisi lebaran khas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tradisi ini dilakukan setelah enam hari Idul Fitri di mana warga saling melempar ketupat. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.

6. Banten: Ngadongkapkeun

Ngadongkapkeun merupakan tradisi yang dilakukan setelah salat Idul Fitri di Banten. Ini merupakan ucapan persembahan doa sebagai rasa syukur yang dilanjutkan dengan sungkeman.

Baca Juga: 7 Ide OOTD Lebaran ala Dian Sastrowardoyo, Simpel Tapi Berkelas Lengkap dengan Harganya

7. Riau: Batobo

Batobo adalah tradisi lebaran yang dilakukan saat perantau kembali ke kampung halamannya dengan disuguhi sambutan khusus. 

Tradisi dari Riau ini menyambut rombongan pemudik dengan diarak menggunakan rebana melintasi persawahan dan menuju tempat berbuka puasa bersama. Tradisi sering kali dijadikan ajang silaturahmi dan pelepas rindu antara para perantau dengan keluarga di kampung halamannya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI