Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
Selain itu, kita juga dapat menambahkan dzikir sebagaimana yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW di Bukit Shafa, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Allhu akbar kabr, walhamdu lillhi katsr, wa subhnallhi bukratan wa ashl, l ilha illallhu wa l na'budu ill iyyhu mukhlishna lahud dna wa law karihal kfirn, l ilha illallhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzba wahdah, l ilha illallhu wallhu akbar."
Artinya: "Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dalam jumlah yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan pasukan musuh sendirian. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."
Selain bacaan di atas, ada juga lafadz takbir yang sering dikumandangkan:
"Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar. L ilha illallhu wallhu akbar. Allhu akbar wa lillhil hamdu."
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji hanya bagi-Nya."
Waktu Mengumandangkan Takbir Idul Fitri
Menurut sumber dari Muslim.or.id, bacaan takbir Idul Fitri mulai dikumandangkan sejak terbenamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga shalat Idul Fitri selesai dilaksanakan.
Anjuran untuk bertakbir ini bersumber dari firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 185, yang telah disebutkan sebelumnya. Ayat ini menjelaskan bahwa setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mengagungkan nama Allah dengan melafalkan takbir.
Baca Juga: Amalan Sebelum dan Sesudah Salat Idul Fitri 2025
Selain itu, Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bertakbir sejak keluar rumah menuju lapangan hingga selesai melaksanakan shalat Id: