Cara Cegah Sakit Maag Malam Hari, Ini 3 Tips Alami Ampuh dari Dokter

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 20:06 WIB
Cara Cegah Sakit Maag Malam Hari, Ini 3 Tips Alami Ampuh dari Dokter
Sakit Maag mengganggu aktivitas. [Dok. Antara]

Suara.com - Sakit maag di malam hari bisa menjadi gangguan serius untuk kualitas tidur. Gejala sakit maag ini seperti sensasi terbakar dan nyeri di ulu hati.

Sakit maag itu disebabkan oleh asam lambung naik ke kerongkongan saat tubuh dalam posisi berbaring. Kondisi ini tak hanya mengganggu istirahat malam, tetapi juga membuat tubuh terasa lelah dan kepala pusing di pagi hari.

Dokter spesialis penyakit dalam gastroenterologi, Dr. Saurabh Sethi, membagikan beberapa cara alami yang bisa membantu mencegah sakit maag di malam hari.

Menurutnya dalam ulasan Hindustan Times yang dikutip dari Antara, Senin (7/4/2025), penanganan yang tepat dapat meningkatkan kualitas tidur dan berdampak baik bagi kesehatan secara menyeluruh.

“Penelitian menunjukkan bahwa mengelola sakit maag di malam hari berkontribusi besar dalam menjaga kualitas tidur dan berat badan tetap stabil,” kata Sethi.

Berikut tiga cara alami yang direkomendasikan untuk membantu mencegah naiknya asam lambung saat tidur:

1. Tidur Menghadap ke Kiri

Sethi menjelaskan bahwa tidur miring ke kiri membantu mengurangi refluks asam lambung. Posisi ini memungkinkan lambung berada di bawah esofagus, sehingga mencegah asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri dada atau sensasi terbakar.

2. Konsumsi Biji Adas

Biji adas dikenal sejak lama sebagai solusi alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti kembung dan perut begah. Kandungan anethole dalam biji adas dapat menetralkan asam lambung secara alami dan mencegah gejala sakit maag kambuh di malam hari.

3. Gunakan Alas Kasur yang Lebih Tinggi

Ketinggian posisi tubuh saat tidur juga berpengaruh besar. Doktor Sethi menyarankan agar kepala dan dada sedikit lebih tinggi menggunakan bantal atau menaikkan bagian atas kasur.

Posisi ini membantu gravitasi menjaga asam lambung tetap berada di lambung, sehingga tidak naik dan menyebabkan keluhan nyeri ulu hati saat tidur.

Penerapan tiga langkah alami ini bisa membantu meringankan gejala dan mencegah sakit maag di malam hari, terutama bagi mereka yang kerap mengalami gangguan pencernaan saat tidur.

Sembuhkan Maag dengan Gaya Hidup Sehat

Sakit maag bisa diatasi jika penderitanya mampu menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Muhammad Firhat Idrus.

“Pemicu utamanya adalah gaya hidup. Jadi, kalau pola hidupnya diperbaiki, GERD atau dispepsia bisa hilang,” katanya.

Menurutnya, perubahan gaya hidup menjadi kunci utama dalam pengelolaan penyakit asam lambung.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa penyakit ini tetap bisa kambuh jika penderita kembali ke kebiasaan lama.

"Kalau gaya hidupnya tidak dijaga, ya bisa kambuh lagi," lanjutnya.

Firhat menjelaskan bahwa sakit maag atau gastroesophageal reflux disease (GERD) disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi asam di lambung.

Konsumsi berlebihan makanan pedas, berminyak, bersantan, dan berlemak bisa memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan komplikasi seperti suara serak, batuk kronis, hingga erosi pada gigi.

Oleh karena itu, ia menyarankan konsumsi makanan yang lebih sehat seperti ayam, ikan, atau telur rebus serta memperbanyak sayuran.

Tak hanya itu, makan secara berlebihan juga berisiko menyebabkan obesitas yang berdampak pada tekanan di area lambung.

“Jaringan lemak dari obesitas dapat menekan lambung dan memperparah kondisi GERD,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol karena keduanya dapat memperburuk penyakit lambung.

Lebih lanjut, Firhat menyampaikan bahwa masalah sakit maag tak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak.

Bagi penderita yang ingin mengonsumsi obat saat berpuasa, disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter agar dosis dan waktu konsumsinya tepat.

"Jika ingin memulai, menghentikan, atau menambah dosis obat, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI