Kesehatan merupakan faktor penting yang patut diperhatikan oleh calon jamaah haji. Penting diketahui bahwa ibadah haji dilakukan selama kurun waktu tertentu sehingga ketahanan fisik amat diperlukan.
Terlebih lagi, ada perbedaan iklim antara Indonesia dan Arab Saudi sehingga jamaah haji harus adaptasi untuk menyesuaikan diri.
Biasanya, jamaah haji maupun umrah akan mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti flu, sakit kepala, hingga sariawan karena tubuh perlu adaptasi dengan suhu dan iklim yang baru.
Maka tak heran jika penyelenggara haji umumnya menyediakan berbagai jenis obat-obatan untuk memastikan jamaah tetap dalam kondisi prima selama perjalanan spiritualnya.

3. Ilmu, Mental, dan Spiritual
Persiapan ini menyangkut keimanan dan kesiapan mental seseorang dalam melakukan rukun Islam kelima.
Selain mempelajari rukun dan wajib haji, calon jamaah juga harus menanamkan keimanan serta kesadaran tinggi di dalam hatinya bahwa perjalanan tersebut tiada lain hanyalah untuk menjalankan perintah Allah SWT.
Dengan begitu, jamaah akan terhindar dari sifat sombong dan ingin diakui oleh masyarakat sekitar. Sebab, tak sedikit yang berangkat haji hanya untuk pengakuan saja, sehingga niatnya bukan untuk menghamba kepada Sang Pencipta.
Disarankan pula untuk mempelajari kisah serta riwayat rasul karena dalam setiap perjalanan ada makna yang patut diresapi dan dipelajari agar rangkaian ibadah menjadi lebih sempurna.
Baca Juga: 43 Tahun Jadi Muslim, Ivan Gunawan Akui Baru Salat 5 Waktu dan Puasa Sebulan Penuh di Tahun 2025
4. Melunasi Utang
Calon jamaah haji dianjurkan untuk melunasi utang sebelum pergi ke Tanah Suci, sebab utang merupakan kewajiban yang harus segera dituntaskan.
Bahkan, karena pentingnya untuk melunasi utang, Rasul pernah bersabda bahwa "Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan memiliki utang, maka ia tidak akan diampuni meskipun ia mati syahid." (HR. Muslim).
Maka dari itu, melunasi utang menjadi prioritas yang harus disegerakan oleh calon jamaah haji sebelum pergi ke Tanah Suci, kendati tidak dipermasalahkan dengan kondisi tertentu.
Kontributor : Damayanti Kahyangan