Dari Surabaya hingga Medan, Warga Tersentuh Menyambut Perjalanan Spiritual Biksu Thudong di Jakarta

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 19:17 WIB
Dari Surabaya hingga Medan, Warga Tersentuh Menyambut Perjalanan Spiritual Biksu Thudong di Jakarta
Dari Surabaya hingga Medan, Warga Tersentuh Menyambut Perjalanan Spiritual Biksu Thudong (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan umat lintas agama berkumpul di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK2), Jakarta Utara, pada Sabtu (19/4) dalam sebuah peristiwa yang sarat makna spiritual dan kebersamaan.

Mereka datang untuk menyambut para biksu Thudong, sekelompok biksu yang menempuh perjalanan panjang sejauh 2.500 kilometer dari Thailand menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Kedatangan para pendeta Buddha itu disambut dengan Doa Kebangsaan Menyambut Waisak 2569 BE/2025 yang digelar di kawasan Si Mian Fo Riverwalk Island, PIK, Jakarta Utara.

Adapun kegiatan Doa Kebangsaan di Riverwalk PIK dapat menjadi momentum penting dalam merawat nilai-nilai toleransi, perdamaian dunia, dan kemakmuran bangsa.

Tradisi Thudong sendiri merupakan bentuk perjalanan spiritual yang sudah berlangsung selama berabad-abad dalam tradisi Buddhisme Theravada. 

Dari Surabaya hingga Medan, Warga Tersentuh Menyambut Perjalanan Spiritual Biksu Thudong (Dok. Istimewa)
Dari Surabaya hingga Medan, Warga Tersentuh Menyambut Perjalanan Spiritual Biksu Thudong (Dok. Istimewa)

Dalam perjalanan ini, para biksu berjalan kaki tanpa mengandalkan kendaraan, membawa perbekalan secukupnya, serta mengandalkan kemurahan hati penduduk setempat untuk makan dan tempat beristirahat. 

Tujuannya tidak hanya melatih kesabaran dan ketabahan, tetapi juga menjadi ajang refleksi batin yang mendalam.

Pada tahun ini, perjalanan para biksu Thudong diawali dari Thailand, lalu melintasi Malaysia, berlanjut ke Singapura, hingga akhirnya masuk ke Indonesia melalui Batam.

Kehadiran para biksu ini di Indonesia, khususnya di Jakarta, telah menjadi magnet spiritual bagi umat dari berbagai latar belakang. 

Baca Juga: Melihat Don dari Film Jumbo Hadir dalam Bentuk Balon Raksasa 10 Meter, Spot Wajib Foto!

Tak hanya umat Buddha yang merasa tergerak, tetapi juga masyarakat umum yang mencari kedamaian dalam kehidupan yang semakin penuh tekanan. 

Momen penyambutan di PIK2 pun menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai spiritual dapat melampaui sekat-sekat kepercayaan.

Rudi (47), seorang warga Surabaya, adalah salah satu dari sekian banyak jemaah yang datang dari luar kota. Ia rela menempuh perjalanan darat selama dua hari bersama istri dan dua anaknya demi dapat menyaksikan langsung momen penuh makna ini.

“Begitu turun dari mobil, hati saya langsung adem. Lokasinya sangat luas dan tertata. Kami bisa ikut duduk dan bermeditasi tanpa merasa sesak. Anak-anak pun bisa ikut tenang karena suasananya begitu damai,” ungkap Rudi.

Hal serupa dirasakan oleh Diana (35), seorang jemaah dari Medan yang hadir bersama komunitas Buddhis dari Sumatera Utara. Air mata haru tak terbendung saat melihat para bhikkhu berjalan perlahan memasuki area utama.

“Saya menangis, bukan karena sedih, tapi karena haru. Rasanya seperti mimpi bisa menyambut mereka langsung. Tempat ini bersih, tertib, dan mendukung suasana batin kami untuk benar-benar fokus berdoa,” ujarnya penuh emosi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI