Awas! Daftar Makanan Berlabel Halal Ini Ternyata Mengandung Babi!

Selasa, 22 April 2025 | 20:03 WIB
Awas! Daftar Makanan Berlabel Halal Ini Ternyata Mengandung Babi!
Daftar Makanan Mengandung Babi Padahal Berlabel Halal (freepik)

Suara.com - Pernah viral makanan mengandung babi padahal berlabel halal di Indonesia. Kasus yang beberapa kali viral ialah kasus bakso celeng di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kasus viral tersebut merupakan produk bakso keliling dan bakso pabrikan skala kecil yang mengklaim halal. 

Namun ditemukan kandungan daging celeng atau babi hutan dalam bakso yang diperdagangkan tersebut. Kasus ini pertama kali viral di Tiktok dan tersebar pula di YouTube sebuah video penggerebekan dan penangkapan oleh polisi. Pada saat itu, warga dan tokoh agama mengancam keras produk yang dijual kepada masyarakat muslim itu. 

Selain kasus bakso babi celeng, ada pula kasus sosis dan daging olahan impor berlabel halal tetapi BPOM menemukan kandungan lemak babi dan penggunaan bahan turunan babi seperti gelatin. Kasus tersebut viral di tahun 2018 dan 2022. Produk ini banyak dibahas di media sosial, terutama saat Ramadhan karena dijual bebas di toko online dan supermarket. 

Daftar Makanan Mengandung Babi Padahal Berlabel Halal

Berikut adalah beberapa contoh makanan atau produk yang berlabel halal tetapi berpotensi mengandung babi atau turunannya. Ini bisa terjadi karena kelalaian, kecurangan, atau kurangnya pengawasan. Penting pula untuk diingat bahwa kasus-kasus ini sering kali terjadi karena kesalahan produsen atau penyalahgunaan label halal.

1. Sosis dan Daging Olahan
Sosis, nugget, ham, bacon berlabel halal namun ternyata menggunakan campuran daging babi atau lemak babi. Kasus seperti ini pernah ditemukan di beberapa negara, termasuk Indonesia dan Malaysia.

2. Permen dan Gelatin
Permen kenyal seperti marshmallow, gummy bear, atau jelly kadang menggunakan gelatin babi. Beberapa merek mencantumkan label halal tapi tidak menjelaskan sumber gelatin.

3. Coklat dan Makanan Ringan
Coklat impor atau makanan ringan dari luar negeri terkadang mengandung emulsifier (E471, E472) atau lemak hewani yang berasal dari babi. Label halal palsu atau tidak disertifikasi secara resmi oleh lembaga terpercaya.

4. Produk Roti dan Kue
Beberapa produk pastry, croissant, atau kue mungkin menggunakan lard (lemak babi) sebagai pengganti mentega. Bisa saja tercampur dalam bahan tanpa disadari atau tidak ditulis secara rinci.

5. Makanan Kaleng dan Sup Instan
Beberapa sup instan, kaldu, atau makanan kaleng menggunakan ekstrak daging babi atau bacon flavoring.

Baca Juga: Waspada! Daftar Produk Pangan Olahan Ini Terbukti Mengandung Babi menurut BPJPH

6. Keju dan Produk Susu
Beberapa jenis keju menggunakan enzim rennet dari babi untuk proses fermentasi.

Kasus Nyata Makanan Berlabel Halal tapi Mengandung Babi

Ada beberapa kasus nyata di mana makanan berlabel halal ternyata mengandung babi, baik karena kecurangan, kesalahan produksi, atau kelalaian. Berikut beberapa contoh kasus terkenal.

1. Kasus Sosis Halal Mengandung DNA Babi (Malaysia, 2014)
Produk: Sosis “Cadbury Dairy Milk”
Temuan: Pemerintah Malaysia menemukan jejak DNA babi dalam sampel produk coklat Cadbury yang sudah berlabel halal.
Dampak: MUI-nya Malaysia (JAKIM) sempat menyelidiki dan menguji ulang; hasil lanjutan menyatakan produk itu aman, tetapi sempat memicu kontroversi besar.

2. Kasus Mie Instan Impor (Korea Selatan, 2012)
Produk: Mi instan berlabel halal dari Korea Selatan.
Temuan: Ditemukan ekstrak babi dalam bumbu (bacon atau pork flavor) meskipun kemasan bertuliskan "halal".
Dampak: Produk ditarik dari peredaran di beberapa negara muslim.

3. Kasus Produk Daging Olahan di Indonesia (Beberapa Kali)
Produk: Sosis, bakso, nugget tanpa merek besar.
Temuan: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pernah menemukan penggunaan daging celeng (babi hutan) dalam produk yang dijual di pasar tradisional dan beberapa toko, dengan label halal palsu.
Dampak: Produk ditarik dan produsen diberi sanksi hukum.

4. Kasus Permen Jelly Impor (Berbagai Negara)
Produk: Permen jelly impor dari China atau Eropa.
Temuan: Mengandung gelatin babi tetapi diklaim halal oleh penjual.
Dampak: Setelah diuji oleh laboratorium halal, ditemukan tidak sesuai dengan standar halal yang sah.

Cara Cek Bahan Makanan Haram Tersembunyi

Anda bisa cek bahan makanan haram tersembunyi dalam suatu produk. Jika Anda belum tahu, ini dia cara cek bahan makanan haram tersembunyi yang sering luput dari perhatian, padahal bisa saja mengandung unsur babi atau alkohol:

1. Kenali Nama Bahan yang Terdengar "Netral" Tapi Bisa Haram
Beberapa istilah kimia atau teknis ini sering digunakan sebagai nama lain dari turunan babi atau bahan haram.

2. Gunakan Aplikasi Pendeteksi Produk Halal
Ada beberapa aplikasi yang bisa bantu cek produk halal:

- Halal MUI (Indonesia) – Resmi dari LPPOM MUI
- Scan Halal – Aplikasi global yang bisa scan barcode dan identifikasi kandungan haram
- Muslim Pro (fitur halal food) – Untuk cari restoran atau produk halal
- Yuka / Open Food Facts – Bisa bantu analisis komposisi meski tidak 100% fokus halal

3. Periksa Label Halal dengan Teliti
Cek apakah label halal dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti:
- MUI (Indonesia)
- JAKIM (Malaysia)
- HFA / HMC (UK)
Jangan percaya 100% pada tulisan “halal” tanpa logo resmi dan nomor sertifikat.

4. Cek Situs Resmi Lembaga Halal
Kamu bisa cek langsung ke:
- www.halalmui.org
- www.halal.go.id (Indonesia)

Di sana ada database produk yang sudah bersertifikat halal resmi.

5. Waspadai Produk Impor
Produk dari negara non-Muslim sering menggunakan gelatin babi, flavor pork, wine, atau rennet dari babi. Jangan hanya lihat tulisan “No Pork”, karena bisa saja mengandung bahan haram lain seperti alkohol atau enzim babi.

Demikian itu informasi daftar makanan mengandung babi padahal berlabel halal. Semoga menambah wawasan Anda. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI