Kamu memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang atau situasi yang melelahkan secara emosional.
Ini bukan bentuk isolasi karena depresi, melainkan bukti bahwa kamu tahu apa yang baik untuk kesehatan mentalmu. Menjauh dari sesuatu yang toksik adalah bentuk keberanian, bukan kelemahan.
6. Emosimu Sesuai dengan Keadaan
Kalau kamu merasa sedih saat kehilangan sesuatu, atau kesal saat diperlakukan tidak adil, itu adalah reaksi emosional yang sehat.
Orang dengan kesadaran situasional tahu cara merespons secara proporsional terhadap situasi yang terjadi, tanpa melebih-lebihkan, tapi juga tidak menekan emosi.
7. Kamu Tahu Kapan Harus Mencari Bantuan
Kesadaran diri juga berarti kamu tahu kapan kamu tidak bisa menangani sesuatu sendirian. Kamu terbuka untuk mencari bantuan, bercerita ke teman, atau menemui profesional saat situasi terasa berat. Ini adalah tanda kekuatan emosional, bukan tanda kelemahan.
8. Kamu Bisa Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
Perubahan tidak selalu mudah, tapi kamu bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Kamu mampu mengelola stres dengan strategi yang sehat seperti berolahraga, beristirahat, atau menetapkan ulang prioritas.
Baca Juga: Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
Adaptabilitas ini adalah ciri dari orang yang tidak hanya sadar terhadap lingkungan, tapi juga fleksibel dalam bertindak.
Jadi, tidak semua perasaan tidak nyaman adalah pertanda kamu sedang mengalami depresi. Bisa jadi kamu hanya sangat sadar akan dinamika di sekitarmu—dan itu adalah kekuatan, bukan kelemahan. Namun, jika perasaan-perasaan ini mengganggu fungsi harianmu secara signifikan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.