Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Bahasa Apa? Ini Makna dan Cara Jawab Ucapan Waisak

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 20:47 WIB
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Bahasa Apa? Ini Makna dan Cara Jawab Ucapan Waisak
ucapan waisak Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta bahasa apa (Freepik)

Suara.com - Ucapan "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" sering kali terdengar saat perayaan Hari Raya Waisak, yang merupakan salah satu hari besar dalam agama Buddha. Lantas, "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" berasal dari bahasa apa?

Ucapan Hari Raya Waisak ini bukan sekadar ungkapan doa kebahagiaan, tetapi juga mengajak umat untuk merenungkan pentingnya kebahagiaan, baik bagi diri sendiri maupun seluruh makhluk hidup di alam semesta.

Perayaan Waisak 2025 yang akan berlangsung pada 12 Mei menjadi momen tepat bagi umat Buddha untuk merefleksikan dan mengamalkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya melalui doa dan ucapan, tetapi juga melalui tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai kebahagiaan dan kedamaian bagi semua makhluk.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang asal-usul dan makna dari kalimat "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta," serta bagaimana cara merespons ucapan Waisak ini, yang merupakan bagian penting dari ajaran Buddha.

"Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" Bahasa Apa?

"Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" berasal dari bahasa Pali dan memiliki makna yang dalam, yakni "Semoga semua makhluk hidup berbahagia".

Kalimat ini sangat populer di kalangan umat Buddha dan sering terdengar dalam berbagai kesempatan, terutama saat perayaan Hari Raya Waisak.

Frasa ini mencerminkan inti ajaran Buddha yang mengajarkan kasih sayang, empati, dan harapan untuk kesejahteraan semua makhluk hidup di alam semesta.

Arti dan Makna "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta"

Kalimat "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta: mengandung pesan universal yang menekankan bahwa kebahagiaan adalah hak setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Baca Juga: Hemat Budget! 5 Hotel Murah Dekat Borobudur dengan Kolam Renang untuk Liburan Waisak 2025

Ucapan tersebut juga sering dilontarkan saat Hari Raya Waisak, yang merupakan hari peringatan atas lahir, tercerahkannya, dan wafatnya Sang Buddha.

Ajaran Buddha menekankan pentingnya menumbuhkan cinta kasih dan kepedulian yang luas terhadap seluruh makhluk, tanpa membeda-bedakan.

Frasa ini bukan hanya doa untuk kebahagiaan diri sendiri atau keluarga, melainkan untuk seluruh alam semesta, karena semua makhluk hidup memiliki keinginan yang sama, yaitu kebahagiaan dan kedamaian.

Mengamalkan ajaran "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti rutin berbuat baik.

Selain terhadap manusia, kebaikan dan cinta kasih juga harus diberikan kepada hewan dan tumbuhan.

Menyayangi hewan peliharaan, menjaga kebersihan lingkungan, dan merawat tanaman adalah beberapa bentuk implementasi ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI