Suara.com - Sunscreen atau tabir surya sangat diperlukan untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar ultraviolet (UV) pada sinar matahari.
Biasanya produk sunscreen diperkaya dengan Sun Protection Factor (SPF), di mana semakin besar angka yang dituliskan maka berarti semakin besar juga jangkauan perlindungannya terhadap kulit.
Namun selain SPF, produk sunscreen umumnya juga diperkaya dengan PA. Berbeda dengan SPF yang ditandai denggan angka, PA hanya ditandai dengan tanda plus. Semakin banyak tanda plusnya berarti semakin baik juga perlindungannya.
![Wardah UV Shield Airy Smooth Sunscreen Serum SPF 50 PA++++. [Instagram/@wardahbeauty]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/03/59870-wardah-uv-shield-airy-smooth-sunscreen-serum-spf-50-pa-instagramatwardahbeauty.jpg)
Lantas dari kedua faktor proteksi pada sunscreen ini, mana yang sebenarnya lebih penting? Apakah SPF atau PA yang lebih penting di sunscreen?
Hal inilah yang dijelaskan oleh dr. Mario Johan, dipl.AAAM di salah satu unggahan TikTok-nya.
"Ternyata masih banyak orang Indonesia yang bingung, antara penting yang mana, SPF atau PA," ucap dokter yang akrab disapa Joe tersebut di pembukaan videonya, dilihat pada Sabtu (10/5/2025).
Dijelaskan olehnya, sinar UV yang dipancarkan bersama sinar matahari terdiri atas 2 jenis, yakni sinar UV-A dan UV-B.
Kedua jenis sinar UV ini sejatinya sama-sama berbahaya, tetapi kebanyakan orang Indonesia ternyata lebih menitikberatkan pada sinar UV-B karena dampaknya yang cukup instan pada kulit, yakni gosong dan kemerahan. Umumnya timbul masalah kulit belang juga dari paparan sinar UV-B ini.
"Tapi sebenarnya sinar UV yang bisa masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam atau lapisan dermis itu sebenarnya UV-A. Nah dia ini yang bikin penuaan, hiperpigmentasi juga. Ini memang efeknya nggak langsung muncul, bertahun-tahun kemudian," tutur Joe.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
Dengan kata lain, sinar UV-B yang mengenai lapisan epidermis kulit dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kulit menjadi lebih gelap dan kemerahan. Sementara itu, sinar UV-A menembus lebih dalam dan menimbulkan efek jangka panjang seperti penuaan kulit.
Sinar UV-B, diterangkan oleh Joe, ditangkal oleh SPF. Sedangkan sinar UV-A ditangkal oleh PA.
SPF 15 disebut bisa memberikan 93% perlindungan terhadap sinar UV-B, sementara SPF 30 memberikan 97% perlindungan terhadap sinar UV-B. Untuk SPF 50 tentu memberikan perlindungan yang lebih besar, yakni 98% proteksi terhadap sinar UV-B.
Sementara itu, produk sunscreen di pasaran biasanya memiliki PA dengan satu tanda plus (PA+) sampai 4 tanda plus (PA++++). Semakin banyak tanda plusnya, berarti semakin tinggi tingkat proteksinya.

"Kalau SPF-nya udah 50+ gini dan PA-nya udah plus empat (PA++++), ini proteksinya sudah tinggi," ujar Joe.
Jadi jika ditanya mana yang lebih penting pada sunscreen, apakah SPF atau PA, maka tentu saja jawabannya tidak ada yang lebih penting. Kedua faktor proteksi itu sangat diperlukan untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV, baik UV-A maupun UV-B.
"Sebenarnya sama-sama penting, cuma orang Indonesia itu kurang perhatiin PA padahal dia yang proteksinya lebih dalam dan investasi jangka panjang karena kerusakannya itu nggak langsung kelihatan," tandas Joe.
Itu tadi penjelasan tentang perbedaan SPF dan PA yang biasa dicantumkan pada sunscreen. Namun selain kandungan SPF dan PA-nya, jangan lupa perhatikan juga cara pemakaian sunscreen agar memberikan perlindungan yang lebih maksimal terhadap kulit. Semoga bermanfaat!