suara hijau

Mengubah Fast Fashion Menjadi Fashion yang Berkelanjutan: Langkah yang Perlu Dilakukan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 17:27 WIB
Mengubah Fast Fashion Menjadi Fashion yang Berkelanjutan: Langkah yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi fashion, tren fast fashion. (Pexels/MART PRODUCTION)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kebiasaan buruk ini juga menyumbang peningkatan limbah pakaian yang sulit diurai secara alami dan membebani lingkungan dalam jangka panjang.

Padahal, dengan memperpanjang usia penggunaan pakaian, emisi gas rumah kaca dapat berkurang hingga sebanyak 44 persen.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa meskipun industri fashion membawa banyak dampak negatif, masih ada peluang besar untuk mendorong perubahan menuju ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Para perancang busana mulai bereksperimen dengan menggunakan bahan daur ulang, dan konsumen pun semakin menuntut keberlanjutan. Di banyak negara, pasar jual beli pakaian bekas juga sedang berkembang pesat,” ujar Guterres.

Sebagai solusi menuju sistem yang berkelanjutan, Guterres menegaskan bahwa pemerintah perlu menerapkan kebijakan dan regulasi yang mendukung keberlanjutan. Salah satunya dengan mendorong kebijakan zero waste atau nol limbah.

Lebih lanjut, perusahaan juga perlu meninggalkan praktik “greenwashing”. Bukan hanya sebatas pencitraan, para pelaku industri harus mengambil langkah nyata untuk mengurangi limbah.

“Perusahaan perlu meningkatkan sirkularitas, pengurangan limbah, dan efisiensi sumber daya di seluruh rantai pasokan mereka,” tambah Guterres.

Para konsumen pun turut memegang peran penting untuk menuju perubahan. Masyarakat dapat mengurangi limbah fast fashion dengan lebih bijak dalam memilih produk yang tahan lama, mengurangi pembelian yang berlebihan, serta mendukung pasar barang bekas.

“Mari kita berkomitmen untuk mengambil bagian kita dalam perubahan, dan membangun dunia yang lebih sehat serta berkelanjutan untuk kita semua,” tutup Guterres.

Baca Juga: Rumah Tamadun Sukses Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan

Penulis: Kayla Riasya Salsabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI