Suara.com - Mengonsumsi buah secara rutin sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun yang sering kali menjadi pertanyaan besar adalah perihal kulit buah, apakah perlu dikonsumsi atau tidak?
Perlu diketahui bahwa makan buah dengan kulitnya lebih sehat dalam banyak kasus karena kulitnya mengandung sebagian besar serat buah, vitamin, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya.
Kulit buah sering mengandung fitokimia yang memiliki sifat antiinflamasi, antikanker, dan pelindung jantung. Misalnya, banyak kulit buah yang kaya akan antioksidan seperti flavonoid, yang membantu melawan stres oksidatif dan peradangan.
Selain itu, kandungan serat dalam kulitnya membantu pencernaan, meningkatkan kesehatan usus, dan mendukung kontrol gula darah yang lebih baik.
Buah yang Bagus Dimakan dengan Kulitnya
Lantas, buah apa saja yang dianjurkan untuk dikonsumsi dengan kulitnya? Berikut rekomendasinya, dirangkum dari laman Times of India.
1. Apel
Jika selama ini terbiasa makan apel dengan mengupas kulitnya, hentikan kebiasaan itu. Kulit apel mengandung sebagian besar serat, vitamin, dan antioksidan seperti quercetin dan flavonoid, yang memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, dan membantu mengurangi peradangan. Kulit apel juga mengandung senyawa yang dapat mengatur kadar gula darah.

2. Buah Persik
Persik memiliki kulit yang kaya akan serat, yang membantu memperlancar pencernaan dan membantu mengendalikan gula darah.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa kulit mengandung antioksidan dan beberapa bahkan vitamin C, yang memberi kekebalan pada orang. Tingkat kepuasan mengonsumsi pir dapat meningkat dengan lapisan seratnya yang tebal.
3. Kiwi
Kulit kiwi sering kali diabaikan, padahal kulitnya mengandung banyak serat, vitamin E, dan folat. Mengonsumsi kiwi beserta kulitnya akan meningkatkan kadar antioksidannya secara signifikan, sehingga meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan.
Baca Juga: Buah Lebih Baik Dijus atau Dimakan Langsung? Ramai Jadi Perdebatan di X
4. Anggur
Kulit anggur kaya akan resveratrol, antioksidan kuat yang dikenal karena khasiatnya yang melindungi jantung dan anti-penuaan. Kulitnya juga mengandung serat dan fitonutrien tambahan yang meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

5. Semangka
Bagian putih kulit semangka seringnya dibuang karena teksturnya yang keras dan rasa yang hambar. Padahal, bagian ini mengandung asam amino yang disebut citrulline.
Asam amino ini dapat membantu membuang nitrogen dalam darah dan juga dapat membantu meredakan nyeri jika mengalami nyeri otot. Faktanya, kulit semangka mengandung lebih banyak citrulline daripada dagingnya yang berair.
Jika tidak ingin memakan kulit semangka mentah, ada cara lain untuk mengolah dan memakannya. Yakni dengan membuatnya menjadi jus, atau menumisnya seperti sayuran.
6. Pir
Sama seperti apel, buah pir juga baik dikonsumsi dengan kulitnya. Buah-buahan ini merupakan sumber antioksidan polifenol yang sangat baik, yang melindungi dari kerusakan oksidatif.
Pastikan untuk memakan buah pir utuh, karena kulitnya mengandung hingga enam kali lipat lebih banyak polifenol daripada dagingnya.
Cara Membersihkan Buah dari Pestisida
Meskipun kulit buah memberi manfaat yang tak kalah penting dari dagingnya, pastikan mencuci buah secara menyeluruh untuk meminimalkan paparan pestisida.
Banyak studi menunjukkan bahwa konsumsi pestisida dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, mulai dari gangguan hormon, kerusakan sistem saraf, hingga risiko kanker.
Oleh karena itu, mencuci buah secara menyeluruh adalah langkah penting sebelum dikonsumsi. Berikut beberapa cara mencuci yang bisa diterapkan.
1. Mencuci dengan air mengalir
Langkah pertama dan paling dasar adalah mencuci buah di bawah air mengalir. Gosok permukaan buah menggunakan tangan atau sikat khusus buah untuk membantu menghilangkan kotoran dan sebagian residu pestisida.
Tips tambahan, gunakan air hangat untuk membantu melarutkan zat kimia. Di sisi lain, untuk buah seperti apel dan pir, gosok dengan tekanan lembut.

2. Gunakan larutan cuka dan air
Larutan cuka adalah cara alami dan ampuh untuk membersihkan pestisida. Cuka memiliki sifat antimikroba yang dapat membunuh bakteri sekaligus membantu menguraikan pestisida.
Caranya, campurkan 1 bagian cuka putih dengan 3 bagian air dalam wadah besar. Rendam buah selama 10-15 menit, lalu bilas kembali dengan air bersih.
3. Rendam dengan baking soda
Baking soda (sodium bikarbonat) dikenal mampu menetralkan pestisida pada buah.
Penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa larutan baking soda sangat efektif menghilangkan pestisida seperti thiabendazole dan phosmet dari permukaan buah.
Caranya, campurkan 1 sendok teh baking soda dengan 1 liter air. Rendam buah selama 15 menit, kemudian bilas hingga bersih.
Mengonsumsi buah dengan kulitnya bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar, mulai dari meningkatkan asupan serat, antioksidan, hingga fitonutrien penting lainnya. Namun, penting untuk diingat bahwa kebersihan buah sangat krusial, terutama jika kulitnya akan dikonsumsi.
Alternatif lain untuk lebih aman, bisa pilih buah-buahan yang dirawat secara organik.