Suara.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat resmi menetapkan Kecamatan Cigudeg menjadi pusat ibu kota Bogor Barat. Hal itu disampaikan langsung Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Kecamatan Cigudeg di Kabupaten Bogor memiliki beragam potensi unggulan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya tarik wisata.
Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari kawasan ini:
1. Wisata Alam yang Menawan
Kebun Teh Cirangsad: Terletak di Desa Banyuwangi, kebun teh ini menawarkan pemandangan hijau yang menyejukkan dan udara segar. Cocok untuk wisata keluarga dan aktivitas rekreasi ringan.
Goa Gudawang: Destinasi wisata geologi dengan 12 goa yang menyimpan stalaktit dan stalagmit unik. Kawasan ini juga merupakan cagar budaya dan hutan lindung, memberikan suasana alami dan teduh.
Curug Rahong: Air terjun yang eksotis dengan akses yang menantang, cocok untuk wisatawan yang menyukai petualangan alam.
2. Potensi Industri Perkebunan
Kelapa Sawit: Cigudeg merupakan daerah penghasil kelapa sawit di Jawa Barat, dengan kondisi tanah dan iklim yang ideal untuk pertumbuhannya. Industri ini memberikan lapangan pekerjaan dan kontribusi ekonomi bagi daerah.
Baca Juga: 14 Kecamatan Ini Bakal Tinggalkan Bogor, Siap Bentuk Kabupaten Baru?
Komoditas Lain: Selain kelapa sawit, daerah ini juga menghasilkan durian, manggis, dan nangka, yang dapat menjadi daya tarik wisata agro dan kuliner.
3. Kreativitas dan Ekonomi Lokal
Gerakan Cigudeg Kreatif: Diprakarsai oleh pemuda setempat, gerakan ini mengembangkan produk kerajinan tangan, seperti tas dari bahan bekas, dan mempromosikannya melalui pameran dan komunitas lokal.
Pemberdayaan Masyarakat: Inisiatif ini juga melibatkan perempuan dan masyarakat lanjut usia, seperti Ibu Ajah, yang memproduksi kerajinan tangan dan menjualnya melalui kegiatan komunitas.
4. Infrastruktur dan Aksesibilitas
Lokasi Strategis: Cigudeg dapat dijangkau dari Kota Bogor melalui Jalan Raya Leuwiliang, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Pengembangan Infrastruktur: Perbaikan jalan dan fasilitas umum akan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
14 Kecamatan Ini Bakal Tinggalkan Bogor
Sebanyak 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan membentuk kabupaten baru yang bernama Kabupaten Bogor Barat.
Wacana pemekaran atau daerah otonomi baru (DOB) ini sudah berlangsung lama, ada 14 kecamatan yang akan membentuk kabupaten baru dan meninggalkan Kabupaten Bogor.
Berikut 14 kecamatan yang akan membentuk Kabupaten Bogor Barat:
- Dramaga
- Ciampea
- Tenjolaya
- Cibungbulang
- Pamijahan
- Leuwiliang
- Leuwisadeng
- Nanggung
- Cigudeg
- Sukajaya
- Jasinga
- Tenjo
- Parungpanjang
- Rumpin
Wacana DOB Bogor Barat
Rencana pemekaran Kabupaten Bogor Barat akan disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dimulai pada 2026.
Kabar tersebut dipastikan langsung Bupati Bogor Rudy Susmanto. Dia mengatakan akan menyiapkan infrastruktur pendukung Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Bogor Barat itu.
Dia menjelaskan persiapan dimulai dengan membangun pusat pemerintahan di Kecamatan Cigudeg, kemudian membangun kantor-kantor untuk mendukung kebutuhan masyarakat.
"Sudah diputuskan, ibu kota atau pusat pemerintahannya di Cigudeg. Sudah ada berkasnya, dokumennya. Jangan dibikin opini yang akhirnya tak terkendali," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa menyiapkan sejumlah infrastruktur itu untuk menunjukkan keseriusan Kabupaten Bogor sebagai daerah induk dalam mendukung pemekaran daerah.
"Tinggal kita sepakati, ibu kota di Cigudeg, lalu titiknya di mana, luasnya berapa. Kami proses legalitasnya dan akan selesai akhir tahun ini," katanya.
Setelah itu, Pemkab Bogor akan menyiapkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dalam APBD 2026.
"Kemudian kita sepakati, mau membangun yang prioritas utama yang mana. Contoh kantor bupati, walaupun skalanya tidak sebesar kantor bupati, dari tahapan kecil. Nanti kalau sudah disepakati, titiknya di mana, luasnya berapa, jaringan jalannya selesaikan dulu," kata Rudy.
Selain itu, katanya, terkait dengan dasar kebutuhan masyarakat berupa administrasi kependudukan karena tidak semua kecamatan bisa mencetak identitas kependudukan.
"KTP, KK dan lain sebagainya. Itu juga harus masuk prioritas," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini moratorium pembentukan daerah otonomi baru masih diberlakukan, namun terdapat wacana bahwa moratorium akan dicabut secara parsial.
Jika hal itu terjadi, katanya, maka para CDOB harus mempersiapkan diri.
"Jika moratorium terus diberlakukan, kantor yang dibangun bisa digunakan oleh presidium pemekaran untuk sementara waktu," katanya.
Kantor persiapan kantor bupati bisa ditempati oleh organisasi presidium yang tujuannya untuk persiapan daerah otonomi baru sehingga pada saat kawasan ibu kota sudah dibentuk, hal itu sudah dipersiapkan.
"Maka di situ akan muncul pusat pertumbuhan ekonomi baru," katanya.
Koordinator AMUK Ujang Buchori Muslim mengungkapkan pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Bogor untuk menyampaikan beberapa hal terkait dengan pembangunan CDOB Bogor Barat.
"Kami berharap ada percepatan pembangunan di wilayah Bogor Barat, dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sarana ibadah hingga pariwisata," katanya.
Mereka ingin mendengar apa yang telah disiapkan Pemkab Bogor dalam mendukung pemekaran Bogor Barat yang sudah menjadi wacana hampir 30 tahun.
"Kami tidak menuntut segera dimekarkan, karena itu ranah Presiden. Tapi ingin meminta perhatian lebih ke Pemkab Bogor untuk menyiapkan pemekaran daerah secara riil," kata dia.