Suara.com - Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung alami terhadap berbagai faktor eksternal seperti polusi, bakteri, dan sinar UV.
Lapisan ini terdiri dari sel-sel kulit yang diikat oleh lipid, termasuk ceramide, kolesterol, dan asam lemak, yang membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kehilangan air berlebihan.
Ketika skin barrier dalam kondisi sehat, kulit terasa lembap, halus, dan terlindungi. Namun, jika rusak, kulit bisa menjadi kering, sensitif, dan rentan terhadap iritasi.
Dokter bedah plastik Teuku Adifitrian, atau yang akrab disapa Tompi, pun menjelaskan beberapa tanda ketika skin barrier rusak dalam sebuah video pendek yang diunggah di akun Instagram @geut.id.
Tanda Skin Barrier Rusak

Ada beberapa ciri-ciri kulit yang mengalami kerusakan skin barrier:
1. Kulitnya menipis
Tanda dari kulit yang sudah menipis adalah kulit menjadi kemerahan dan ada bagian yang terkelupas. Namun, kulit yang terkelupas itu bukanlah sel kulit mati.
"Menipis itu jadi kelihatan jadi agak kemerahan dan biasanya nanti ada bagian-bagian kulit yang terkelupas," tuturnya, dikutip pada Rabu, 28 Mei 2025.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Jaga Skin Barrier, Harga Mulai Rp40 Ribuan
2. Terasa nyeri
Terkadang orang yang mengalami skin barrier rusak akan merasakan nyeri di bagian wajah, terlebih saat terpapar sinar matahari.
"Kadang-kadang berasa nyeri. Terus kalau kena matahari jadi kemerahan kayak udang rebus," sambungnya lagi.
3. Kulit menjadi sensitif
Selain penipisan, skin barrier rusak juga menyebabkan kulit menjadi rentan dan sensitif terhadap produk-produk skincare. Padahal, yang bermasalah bukanlah produk tersebut tetapi kulitnya.
"Kulit itu jadi lebih sensitif. Nah ini yang sering banget dikeluhkan pasien. Setiap pakai produk ngerasa nggak cocok. Yang jadi masalah sebenarnya skin barrier-mu yang rusak," jelasnya lagi.