Suara.com - Di tengah ramainya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang berlomba-lomba memberikan diskon demi menarik perhatian konsumen, satu hal penting justru sering dilupakan: branding.
Padahal, konsumen masa kini bukan hanya mencari harga murah, tapi juga terhubung dengan nilai, cerita, dan identitas dari produk yang mereka pilih.
Tanpa branding yang kuat, UKM hanya akan jadi "penjual sementara" — mudah dilupakan begitu promo berakhir.
Lalu, bagaimana caranya agar UKM tak hanya dikenal sesaat, tapi juga dicari dan diingat dalam jangka panjang?
UKM Bukan Hanya Soal Jualan
Dalam derasnya arus promosi dan tren digital yang cepat berubah, hanya yang memiliki identitas kuat yang akan bertahan. Inilah mengapa branding lebih penting dari sekadar promosi.
Branding bukan tentang berapa kali kita muncul di layar konsumen, tapi tentang bagaimana kita diingat, dirasakan, dan direkomendasikan.
Dua kisah UKM, yaitu The Hallway Space di Bandung dan Photoplace Indonesia dari Bogor, dapat membuktikan bahwa identitas merek yang kuat adalah modal utama untuk tumbuh, meluas, dan menciptakan pengalaman yang berarti.
The Hallway Space: Mengubah Pasar Tradisional Menjadi Destinasi Gaya Hidup
Baca Juga: Warna Cetak Lebih Hidup, Strategi Branding Efektif untuk Menarik Pelanggan
The Hallway Space dimulai dari gagasan sederhana: bagaimana jika ruang kosong di pasar bisa jadi tempat tumbuhnya brand-brand lokal?
Rilly Robi, pemilik House of Local Footwear sekaligus Co-Founder dari The Hallway Space, menjawab tantangan itu dengan menjadikan lantai dua Pasar Kosambi Bandung sebagai rumah bagi UKM kreatif.
Sejak awal, The Hallway tidak hanya menjual ruang, tetapi membangun cerita.
Lewat branding “Nongkrong di Pasar,” tempat ini bukan sekadar lokasi, tapi menjadi pengalaman. Ada pameran, nobar, diskusi, semua dikemas dalam semangat pasar sebagai ruang hidup.
“Dulu orang ke pasar untuk belanja kebutuhan. Sekarang, orang datang ke pasar untuk nongkrong, ngopi, foto-foto, dan menikmati suasana. Buat kami, itu keberhasilan branding yang bukan sekadar mengubah ruang, tapi cara pandang.” ungkap Rilly Robi, Co-Founder The Hallway Space.
Photoplace Indonesia: Menjual Pengalaman, Bukan Sekadar Foto