Berawal dari sudut kecil sebuah coffee shop di Bogor bernama Et Al Coffee, photobox yang awalnya hanya tambahan hiburan bagi pengunjung, kini berkembang menjadi bisnis sendiri.
Photoplace Indonesia, nama yang sederhana tetapi punya filosofi branding yang kuat, yaitu memberikan pengalaman otentik dalam sebuah ‘tempat foto’.
Di tengah kompetisi photobox yang menjamur, Photoplace Indonesia menang bukan karena harga, tapi karena memperhatikan detail, mulai dari design photobox, design background foto yang disesuaikan dengan tema, hingga pencahayaan dan hasil foto yang sesuai ekspektasi.
“Buat kami, photobox bukan cuma tempat ambil gambar, tapi ruang kecil yang bisa jadi kenangan. Dari suasana sampai hasil foto, semua kami desain supaya orang merasa punya pengalaman, bukan cuma file digital.” ujar Isni Suci Nuranisa, Marketing Manager Photoplace Indonesia.
Kini, Photoplace Indonesia sudah memiliki 43 outlet di Jawa dan Bali, dari coffee shop hingga mall. Bahkan, mereka disewa untuk wedding dan event brand ternama. Semua itu tumbuh bukan dari promosi agresif, tapi dari branding yang konsisten: menjual pengalaman, bukan produk.
Branding Adalah Strategi, Bukan Hiasan
Dari dua cerita di atas, terlihat jelas bahwa branding bukan soal desain feeds yang senada atau logo yang cantik. Branding adalah pondasi strategi.
Tanpa pemahaman tentang siapa target pasar, produk seperti apa yang dijual, dan nilai apa yang dibawa, maka promosi hanya akan menghasilkan impresi sesaat.
Isni Suci Nuranisa, Marketing Manager Photoplace Indonesia menekankan pentingnya riset pasar.
Baca Juga: Warna Cetak Lebih Hidup, Strategi Branding Efektif untuk Menarik Pelanggan
“Kalau kita tahu siapa target pasarnya, semua langkah setelahnya jadi lebih jelas, mulai dari bentuk produk, harga, sampai cara komunikasinya,” katanya.
Begitu pula dengan The Hallway Space, yang konsisten menyampaikan identitas “nongkrong di pasar” lewat seluruh kegiatannya, dari offline sampai online.
“Banyak yang mengira branding itu soal visual. Padahal, branding itu strategi—bagaimana kita membentuk persepsi, membangun koneksi, dan menciptakan loyalitas, bukan sekadar menarik perhatian sesaat.” jelas Rilly Robi, Co-Founder The Hallway Space.
UKM Indonesia Siap Naik Kelas Lewat Branding
Konsumen hari ini tidak hanya membeli produk, tetapi membeli cerita. Mereka tidak hanya mencari harga, tapi makna. Branding adalah cara UKM membangun hubungan emosional dengan pasar.
Untuk mendukung transformasi pelaku usaha, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) akan menyelenggarakan program Perintis Berdaya, yaitu pelatihan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pekerja kreatif, dan koperasi yang akan berlangsung di Bandung pada tanggal 18-20 Juni 2025.