Desain motor ini ramping, sehingga lincah saat bermanuver. Vario karburator tahun 2010 cocok untuk yang mencari motor harian dengan budget minimalis.
4. Honda Vario CW Tahun 2009

Mirip dengan Vario Karburator 2010, Honda Vario CW tahun 2009 adalah opsi yang sangat ekonomis. Motor ini merupakan salah satu pelopor motor matik di Indonesia.
Meskipun usianya sudah cukup tua, Vario CW dikenal akan durabilitasnya. Perawatannya pun tidak rumit dan suku cadangnya mudah ditemukan.
Motor ini ideal bagi yang mencari kendaraan roda dua fungsional dengan harga yang tidak akan menguras dompet. Sangat cocok untuk perjalanan jarak dekat.
Tips Membeli Motor Vario Bekas
1. Tentukan Budget dan Tahun Produksi
- Tentukan Batas Atas: Sebelum mencari, putuskan berapa maksimal uang yang ingin dikeluarkan. Ini akan mempersempit pilihan dan membuat pencarian lebih fokus.
- Pilih Tahun Produksi: Pertimbangkan model Vario dari tahun berapa yang Anda inginkan. Semakin tua, harganya mungkin semakin murah, tetapi potensi masalah atau biaya perbaikan juga bisa lebih tinggi.
2. Cek Kondisi Fisik Motor Secara Menyeluruh
- Bodi dan Cat: Perhatikan apakah ada lecet parah, penyok, retakan, atau indikasi pernah jatuh/tabrakan. Cek kesesuaian warna cat, apakah ada bagian yang dicat ulang dengan warna berbeda.
- Rangka/Sasis: Pastikan rangka tidak bengkok atau ada bekas las yang mencurigakan. Ini sangat penting untuk keselamatan berkendara.
- Kaki-kaki: Periksa kondisi ban (keausan dan tahun produksi), velg (peyang atau retak), shockbreaker (ada rembesan oli atau tidak), dan pengereman (kampas rem, cakram, dan respons rem).
- Lampu-lampu: Pastikan semua lampu (depan, belakang, sein, rem) berfungsi normal.
- Spion dan Kelengkapan Lain: Cek spion, klakson, kunci kontak, dan semua komponen standar lainnya.
3. Periksa Kondisi Mesin
Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Matic Bekas untuk Ibu Rumah Tangga: Gesit, Irit Mulai Rp5 Jutaan
- Suara Mesin: Nyalakan mesin. Dengarkan apakah ada suara aneh seperti kasar atau berisik. Suara mesin yang halus dan stabil adalah pertanda baik.
- Knalpot: Perhatikan asap knalpot. Asap putih pekat bisa jadi indikasi pembakaran oli, sedangkan asap hitam pekat bisa jadi boros bensin atau masalah pembakaran.
- Getaran: Rasakan getaran mesin. Getaran berlebihan bisa jadi indikasi ada komponen yang longgar atau aus.
- Cek Oli: Periksa volume dan warna oli mesin. Oli yang hitam pekat dan kental bisa jadi jarang diganti.
- Kebocoran: Periksa apakah ada rembesan oli atau cairan lain di sekitar mesin.
- Starter: Pastikan starter elektrik berfungsi dengan baik.
4. Uji Coba
- Kendarai di Berbagai Kecepatan: Ajak motor berkendara di jalan yang bervariasi. Rasakan akselerasi, pengereman, dan kestabilan motor saat kecepatan rendah maupun tinggi.
- Kemudi: Pastikan kemudi stabil dan tidak berat ke salah satu sisi.
- Transmisi (CVT): Untuk Vario, pastikan tarikan gas responsif dan tidak ada suara dengungan atau kasar dari area CVT.
- Rem: Coba lakukan pengereman mendadak untuk memastikan rem berfungsi optimal dan tidak blong.
5. Periksa Kelengkapan Surat-surat
- BPKB dan STNK: Pastikan kedua surat ini asli, tidak duplikat, dan nomor rangka serta nomor mesin sesuai dengan yang tertera di fisik motor.
- Pajak: Periksa status pajak kendaraan. Apakah hidup atau sudah mati? Jika mati, berapa lama dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurusnya.
- Faktur Pembelian: Jika ada, ini bisa menjadi nilai tambah dan menunjukkan riwayat kepemilikan yang jelas.
- Cek Blokir: Jika memungkinkan, cek apakah motor tersebut dalam status blokir atau terlibat kasus hukum.