Suara.com - Jasa borongan cat tembok adalah sistem pengerjaan pengecatan yang dilakukan secara menyeluruh. Biasanya, harga borongan cat tembok ditetapkan berdasarkan luas area atau volume pekerjaan.
Sistem borongan cat tembok populer dipakai dalam proyek pembangunan rumah, perkantoran, maupun renovasi. Alasan utamanya tentu karena lebih irit biaya dan hemat tenaga kerja.
Nah, penyedia jasa borongan sering kali menawarkan paket yang sudah mencakup bahan cat, alat pengecatan, dan tenaga kerja. Jadi, kamu tidak perlu repot mengurus setiap detail secara terpisah.
Penyedia jasa borongan akan menetapkan harga sesuai dengan jenis cat, kondisi tembok, dan teknik aplikasi cat yang kamu inginkan. Tentu semuanya mempengaruhi kualitas hasil akhir.
Jika kamu tertarik memakai jasa borongan cat tembok, penting untuk memahami simulasi harga yang ditetapkan. Pahami juga cara menghitung borongan cat tembok biar gak tekor, ya!
Cara Menghitung Borongan Cat Tembok

Borongan cat tembok memang memberikan banyak manfaat. Namun, kamu juga tetap harus jeli dalam memilih penyedia jasa borongan. Pastikan pilih yang memiliki reputasi baik dan menggunakan bahan berkualitas.
Jika perlu, lakukan riset dan survei harga terlebih dahulu. Kamu bisa mengamati portofolio hasil kerja penyedia jasa borongan cat tembok.
Jika mantap, barulah menjalin kerjasama. Ini juga harus dengan kesepakatan tertulis agar terhindar dari masalah selama pengerjaan. Intip cara di bawah ini, ya.
Baca Juga: 5 Warna Cat Tembok Kamar Terbaik buat Bikin Tidur Lebih Nyenyak, Jangan sampai Salah Pilih
1. Mengukur luas area yang akan dicat
Langkah pertama dalam perhitungan borongan cat tembok adalah menentukan luas permukaan yang akan dicat. Caranya adalah dengan mengukur panjang dan tinggi setiap dinding, lalu mengalikan kedua angka tersebut untuk mendapatkan luas dalam meter persegi.
Jika ruangan memiliki beberapa dinding, maka total luas area pengecatan didapat dengan menjumlahkan hasil perhitungan masing-masing dinding.
Selain itu, penting untuk mengurangi luas bagian yang tidak dicat, seperti jendela, pintu, atau elemen dekoratif lain.
Dengan mengurangi bagian-bagian tersebut dari total luas dinding, estimasi jumlah cat dan biaya pengerjaan akan lebih akurat dan tidak terjadi pemborosan bahan.
2. Menentukan jenis dan jumlah cat yang dibutuhkan
Setiap jenis cat memiliki daya sebar yang berbeda, biasanya tertera dalam informasi produk, seperti 10-12 meter persegi per liter. Untuk menghitung kebutuhan cat, luas area pengecatan dibagi dengan daya sebar cat per liter.
Jika pekerjaan membutuhkan lebih dari satu lapisan, maka jumlah cat perlu dikalikan sesuai jumlah lapisan yang akan diaplikasikan.
Selain itu, kondisi tembok juga mempengaruhi kebutuhan cat. Tembok baru atau permukaan yang kasar biasanya menyerap lebih banyak cat dibandingkan tembok lama yang hanya memerlukan lapisan tambahan.
Oleh karena itu, memperhitungkan kondisi tembok sebelum membeli cat bisa membantu menghindari kekurangan bahan selama pengerjaan.
3. Memperkirakan biaya tenaga kerja
Sistem borongan cat biasanya menetapkan biaya berdasarkan luas area pengecatan. Tarif borongan cat tembok bisa berbeda tergantung lokasi, kualitas tenaga kerja, dan kompleksitas pekerjaan.
Sebagai contoh, rata-rata biaya borongan bisa berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000 per meter persegi, tergantung pada jenis cat dan teknik aplikasi yang digunakan.
Untuk mendapatkan harga yang wajar, sebaiknya kamu membandingkan beberapa penyedia jasa dan meninjau hasil pekerjaan mereka.
Selain itu, penting untuk memastikan apakah harga yang diberikan sudah mencakup pekerjaan persiapan seperti pembersihan tembok atau pelapisan dasar, karena hal ini bisa mempengaruhi total biaya.
4. Memasukkan biaya peralatan dan material tambahan
Selain biaya utama pengecatan, ada beberapa peralatan dan material tambahan yang perlu diperhitungkan. Contohnya kuas, roller, sprayer, scaffolding, dan bahan pelapis dasar.
Jika bahan dan alat tidak termasuk dalam paket borongan, maka kamu perlu menyiapkan anggaran tambahan untuk pembelian perlengkapan ini.
Selain itu, perlengkapan keamanan seperti masker dan sarung tangan untuk pekerja juga penting agar pekerjaan bisa dilakukan dengan nyaman dan aman. Maka, kamu bisa mendiskusikan perlengkapan ini dengan penyedia jasa borongan.
Dengan memperhitungkan kebutuhan alat dan material tambahan sejak awal, proyek pengecatan akan berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih maksimal.
5. Mempertimbangkan kondisi tembok
Kondisi tembok sebelum pengecatan sangat mempengaruhi hasil akhir dan jumlah cat yang diperlukan. Jika tembok masih dalam kondisi baru, maka mungkin diperlukan pelapisan dasar untuk membantu penyerapan cat secara merata.
Sebaliknya, jika tembok lama memiliki permukaan yang sudah dicat sebelumnya, maka perlu dilakukan pembersihan atau pengamplasan untuk memastikan cat baru menempel dengan baik.
Selain itu, kelembaban dan tekstur tembok juga harus diperhatikan. Tembok yang lembab memerlukan perlakuan khusus agar cat tidak mudah mengelupas.
Dengan melakukan pemeriksaan dan persiapan yang tepat, kualitas hasil pengecatan akan lebih terjaga dan tahan lama.
6. Menentukan estimasi waktu pengerjaan
Estimasi waktu pengecatan bergantung pada luas area dan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Jika proyek menggunakan sistem borongan, biasanya sudah ada target waktu pengerjaan yang disepakati di awal, sehingga bisa lebih terjadwal dan efisien.
Namun, kamu juga harus memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan teliti, bukan terburu-buru. Pengecatan yang dilakukan secara tergesa-gesa bisa mengakibatkan hasil yang tidak merata atau cepat rusak.
Oleh karena itu, sebaiknya estimasi waktu pengerjaan mempertimbangkan keseimbangan antara efisiensi dan kualitas hasil.
7. Siapkan anggaran cadangan
Dalam setiap proyek, selalu ada kemungkinan muncul biaya tambahan yang tidak terduga. Maka, kamu perlu menyisakan anggaran cadangan sekitar 10-15 persen dari total estimasi biaya.
Uang cadangan itu bisa untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga, seperti perbaikan tembok, tambahan cat, atau perubahan desain di tengah pengerjaan. Alhasil, kamu tetap bisa mendapatkan hasil pengecatan terbaik.
Simulasi Harga Borongan Cat Tembok

Harga borongan cat tembok dipengaruhi oleh jenis cat, kondisi tembok, dan lokasi proyek. Nah, biar mudah mengira-ngira, intip simulasi harga borongan cat tembok di rumah atau kantor.
1. Pengecatan rumah standar (Luas 100 m², cat standard)
- Luas Area: 100 m²
- Biaya Borongan per m²: Rp30.000
- Total Biaya: 100 m² × Rp30.000 = Rp3.000.000
- Tambahan: Jika ada kebutuhan pelapisan dasar atau perbaikan tembok, biaya bisa bertambah sekitar Rp500.000-Rp1.000.000.
2. Pengecatan rumah dengan cat premium (Luas 100 m², cat kualitas tinggi)
- Luas Area: 100 m²
- Biaya Borongan per m²: Rp50.000 (karena menggunakan cat berkualitas tinggi)
- Total Biaya: 100 m² × Rp50.000 = Rp5.000.000
- Tambahan: Jika perlu teknik khusus seperti tekstur atau finishing doff, biaya bisa bertambah sekitar Rp700.000-Rp1.500.000.
3. Pengecatan gedung kantor (Luas 500 m², cat standard)
- Luas Area: 500 m²
- Biaya Borongan per m²: Rp25.000 (karena luas proyek lebih besar, sering kali harga lebih murah)
- Total Biaya: 500 m² × Rp25.000 = Rp12.500.000
- Tambahan: Faktor lain seperti penggunaan scaffolding atau pengecatan bagian luar gedung bisa menambah biaya sekitar Rp2.000.000-Rp5.000.000.
4. Pengecatan fasad eksterior (Luas 200 m², cat khusus anti cuaca)
- Luas Area: 200 m²
- Biaya Borongan per m²: Rp60.000 (karena menggunakan cat eksterior tahan cuaca)
- Total Biaya: 200 m² × Rp60.000 = Rp12.000.000
- Tambahan: Jika perlu pelapis anti jamur atau perlindungan ekstra terhadap sinar matahari, biaya bisa meningkat Rp1.000.000-Rp3.000.000.
Dari simulasi di atas, harga borongan cat tembok dipengaruhi oleh jenis cat, kondisi tembok, dan kompleksitas pekerjaan. Sebelum memilih jasa borongan cat tembok, penting untuk membandingkan harga dan kualitas bahan sesuai keingian kamu.