4. Hindari Pembongkaran Total Bangunan
Membongkar seluruh bangunan untuk membangun dari awal tidak disarankan karena melanggar prinsip program rumah subsidi.
Renovasi semacam itu juga bisa memakan biaya yang sangat tinggi, bahkan setara dengan harga rumah subsidi baru. Prioritaskan perbaikan atau penyesuaian kecil yang lebih efisien.
5. Prioritaskan Perbaikan Atap
Salah satu aspek yang sering membutuhkan perhatian adalah bagian atap. Banyak rumah subsidi mengalami masalah kebocoran akibat pemasangan atap yang kurang rapat.
Solusi yang bisa dilakukan meliputi penggantian material atap atau perbaikan struktur yang sudah ada.
6. Manfaatkan Material Hemat Biaya
Untuk menjaga anggaran renovasi tetap efisien, pertimbangkan untuk menggunakan material bekas yang masih layak pakai atau mencari material bangunan yang sedang didiskon.
Misalnya, Anda bisa memanfaatkan kusen pintu dan jendela bekas, genteng bekas, atau kayu untuk rangka atap. Langkah ini dapat membantu menekan biaya renovasi secara signifikan.
Baca Juga: 5 Ide Desain Rumah Subsidi 3 Kamar: Nyaman, Fungsional Meski Lahan Sempit
7. Libatkan Bank dalam Perencanaan Renovasi
Sebelum memulai renovasi, sangat penting untuk melaporkan rencana Anda secara rinci kepada bank pemberi KPR, baik untuk renovasi besar maupun kecil.
Bank akan melakukan pengecekan terhadap kelayakan cicilan Anda sebelum memberikan persetujuan renovasi.
8. Pastikan Riwayat Cicilan KPR Lancar
Salah satu syarat utama dalam pengajuan renovasi adalah pembayaran KPR yang lancar. Jika ada tunggakan, bank tidak akan memberikan persetujuan.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak memiliki catatan pembayaran yang buruk.