Suara.com - Pemerataan akses pendidikan di Indonesia yang masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Selain itu, kesempatan bersekolah di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Hal ini dikemukakan Mercy Francisca Sinaga, Chief Legal & Government Relations Officer Prudential Indonesia, yang hadir sebagai pembicara dalam program LEAD (Leaders Enrichment, Attachment, and Development), sebagai acara yang digagas oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mewakili British Chamber of Commerce in Indonesia (BritCham).
"Itulah kenapa pentingnya program pemerintah hari ini harus memberikan kesempatan secara merata kepada masyarakat Indonesia untuk mengenyam bangku pendidikan,” katanya.
Dalam sesi bertema “From Classroom to Career: End-to-End Skill Transformation,” Mercy berbagi pandangan mengenai pentingnya transformasi keterampilan secara menyeluruh bagi alumni LPDP agar siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan kompetitif.
"Kita harus percaya dan yakin bahwa ketidakpastian itu normal. Semakin dewasa saya mengerti bahwa ketidakpastian itu normal. Tenang saja, jangan langsung merasa down ketika menghadapi uncertainty karena ketidakpastian adalah hal yang normal,” ujar Mercy saat menekankan pentingnya coping with uncertainty dalam menghadapi masa transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.
Sebagai perempuan profesional yang tangguh dan inspiratif, Mercy memimpin berbagai inisiatif hukum, tata kelola, dan kemitraan strategis di Prudential Indonesia. Ia membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu mengambil peran strategis di level tertinggi tanpa kehilangan kepedulian sosialnya.
Di bawah kepemimpinannya, Prudential Indonesia turut mendukung pembangunan manusia melalui kemitraan jangka panjang dengan program beasiswa internasional Chevening. Sejak 2008, kerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris telah melahirkan lebih dari 22 alumni di Indonesia dan 84 alumni global, khususnya di bidang keuangan dan ekonomi.
Acara LEAD LPDP 2025 dihadiri oleh lebih dari 200 penerima beasiswa aktif dari wilayah Jabodetabek. Program ini dirancang untuk memberikan wawasan tentang transformasi keterampilan, proses rekrutmen, serta pentingnya ketangguhan dalam menghadapi perubahan dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0 yang penuh digitalisasi. ***
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Memikat Audiens Seminar, Lakukan Aktivitas Interaktif