1. Tirakatan dan Lek-lekan
Banyak orang memilih untuk tidak tidur semalaman (lek-lekan) sambil berdoa, berzikir, atau bermeditasi. Tujuannya adalah untuk menjaga kesadaran spiritual di malam yang dianggap suci ini.
2. Tapa Bisu Mubeng Beteng
Salah satu ritual paling ikonik di Keraton Yogyakarta. Ribuan orang berjalan kaki mengelilingi benteng keraton dalam keheningan total. Ritual ini adalah simbol perjalanan reflektif, mengendalikan hawa nafsu dan ucapan.
3. Kirab Pusaka
Di Keraton Surakarta, pusaka-pusaka keraton diarak keliling kota. Yang paling dinanti adalah kehadiran Kebo Bule (kerbau berwarna putih) bernama Kyai Slamet yang dianggap keramat dan menjadi penanda jalannya kirab.
4. Jamasan Pusaka
Ritual mencuci atau membersihkan benda-benda pusaka warisan leluhur, seperti keris, tombak, atau gamelan. Prosesi ini melambangkan penyucian diri, membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif.
Mitos dan Larangan 1 Suro
Tidak bisa dipungkiri, Malam 1 Suro juga identik dengan berbagai mitos dan larangan yang berkembang di masyarakat. Alih-alih dianggap takhayul, larangan ini sebenarnya adalah bentuk kearifan lokal untuk menjaga kesakralan malam tersebut.
Baca Juga: Kapan Tanggal 1 Suro 2025? Cek Mitos dan Fakta di Hari Penting dalam Budaya Jawa Ini
1. Dilarang Keluar Rumah Malam Hari
Mitos ini paling populer. Secara spiritual, anjuran ini bertujuan agar individu lebih fokus pada perenungan di dalam rumah.
Secara logika, ini adalah cara leluhur untuk menjaga keamanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di malam yang gelap.
2. Dilarang Menggelar Pesta atau Pernikahan
Karena Suro adalah bulan prihatin, maka tidak pantas untuk mengadakan perayaan yang bersifat hura-hura seperti pernikahan atau hajatan besar lainnya.
3. Gerbang Gaib Terbuka