Format Gabungan Online–Offline: Modern Tapi Merakyat
Salah satu hal yang membuat turnamen ini menarik adalah formatnya yang memadukan sistem online dan offline.
Bagi generasi muda yang lebih familiar dengan layar gadget, ini jadi kesempatan menarik untuk ikut serta tanpa harus datang langsung ke lokasi—tapi tetap punya peluang ke babak final luring yang seru!
Format hybrid ini diharapkan mampu menjangkau pemain dari berbagai level—dari pemula yang iseng-iseng coba peruntungan, sampai pemain serius yang memang sudah menjadikan domino sebagai “olahraga otak.”
Sejumlah tokoh penting nasional dan daerah dijadwalkan hadir, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Luwu, dan jajaran pejabat daerah lainnya.
Dukungan ini menunjukkan bahwa domino tidak lagi dianggap sebatas permainan pengisi waktu, tapi sudah diakui sebagai cabang olahraga yang layak diberi tempat di panggung nasional.
Domino: Tradisi yang Bertransformasi
Melalui Open Tournament Domino Menpora Cup 2025, kita bisa melihat bahwa permainan tradisional bukan berarti harus ketinggalan zaman.
Domino telah bertransformasi—dari permainan rumahan menjadi olahraga berbasis strategi, dari hiburan komunitas menjadi ajang prestasi.
Baca Juga: Tradisi Bali Larang Wisatawan Menstruasi Masuk Pura, Ini Alasannya Menurut Adat
Dengan pendekatan yang inklusif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, domino membuktikan bahwa warisan budaya bisa terus hidup dan bahkan tumbuh semakin kuat di tengah era modern.
Dan siapa tahu, suatu hari nanti, domino bisa berdiri sejajar dengan catur, bridge, atau bahkan e-sport, sebagai olahraga kecerdasan yang diakui di tingkat internasional.