suara hijau

Bangunan Ramah Lingkungan: Investasi Masa Depan atau Sekadar Tren?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:35 WIB
Bangunan Ramah Lingkungan: Investasi Masa Depan atau Sekadar Tren?
Ilustrasi green building, bangunan ramah lingkungan. (Photo by Aniket Suryawanshi/Pexels)

Suara.com - Krisis iklim semakin nyata: suhu global naik, bencana alam makin intens, dan kota-kota besar menghadapi tekanan polusi serta kekurangan sumber daya. Di tengah kondisi ini, sektor bangunan menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, sektor ini menyumbang sekitar 28 persen emisi nasional. Maka, transformasi menuju green building atau bangunan hijau menjadi kebutuhan, bukan sekadar tren.

Green building adalah konsep pembangunan gedung yang bertujuan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Ini bukan sekadar soal menanam pohon di atap, tetapi mencakup perencanaan yang matang sejak tahap desain, pembangunan, operasional, hingga pemeliharaan.

Green building mengedepankan:

  • Penggunaan energi, air, dan bahan bangunan secara efisien.
  • Pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya.
  • Desain yang memperhatikan sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan kenyamanan termal.

Indonesia tergolong negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim—dari banjir, kekeringan, hingga longsor. Padahal, banyak bangunan di Indonesia masih belum dirancang dengan prinsip keberlanjutan. Baik pemerintah maupun sektor swasta kini mulai mendorong adopsi green building demi menekan jejak karbon sekaligus melindungi kualitas hidup warganya.

Apa Saja Ciri-Ciri Green Building?

Berdasarkan praktik internasional, seperti yang dirangkum oleh Hong Kong Green Building Council (HKGBC), bangunan ramah lingkungan biasanya memiliki:

  1. Lokasi strategis yang tidak merusak kawasan ekologis penting dan terhubung dengan transportasi publik.
  2. Efisiensi energi: penggunaan lampu LED, sistem pendingin hemat energi, hingga pemanfaatan energi matahari.
  3. Pengelolaan air: sistem daur ulang air hujan dan penggunaan keran hemat air.
  4. Material bangunan: menggunakan bahan lokal, minim polusi, dan mudah didaur ulang.
  5. Kualitas udara dalam ruangan: ventilasi baik, minim polusi, dan bebas bahan kimia berbahaya.
  6. Desain adaptif: tahan terhadap perubahan iklim dan mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan masa depan.

Apa Manfaat Nyata Green Building?

1. Kesehatan Penghuni Meningkat

Dengan sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang optimal, penghuni merasakan kenyamanan, produktivitas meningkat, dan risiko gangguan pernapasan berkurang.

Baca Juga: Mengapa Ekowisata dan Pariwisata Berkelanjutan Penting untuk Masa Depan?

2. Penghematan Energi dan Air

Green building menggunakan teknologi hemat energi dan sistem daur ulang air yang mampu menekan biaya operasional hingga puluhan persen.

3. Dampak Lingkungan Berkurang

Bangunan hijau mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkecil kontribusi terhadap emisi karbon global.

4. Nilai Ekonomi Lebih Baik

Bangunan ramah lingkungan cenderung memiliki harga jual atau sewa yang lebih tinggi, serta biaya pemeliharaan yang lebih rendah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI