Suara.com - Tingginya curah hujan di Indonesia membuat kita perlu mempertimbangkan desain rumah yang tahan terhadap genangan air dan banjir. Berikut ini adalah 5 inspirasi desain rumah minimalis anti banjir dan estimasi biayanya.
Rumah anti banjir semakin diminati karena menawarkan desain yang modern, fungsional, dan tahan terhadap curah hujan tinggi.
Tak hanya dari segi desain, penggunaan material yang tahan air juga sangat penting untuk menjaga rumah tetap kering dan awet saat banjir melanda.
Simak 5 pilihan desain rumah minimalis anti banjir beserta estimasi biaya yang bisa menjadi referensi saat merancang rumah di wilayah rawan banjir.
1. Float House

Float house atau rumah apung merupakan inovasi modern yang memungkinkan bangunan tetap aman walau banjir menggenang di wilayah sekitar.
Mengusung konsep modular, rumah ini dibangun dari kubus plastik HDPE yang dikenal tahan lama, aman bagi lingkungan, dan bisa mengapung ketika air meluap.
Sistem ini sudah banyak diterapkan di negara-negara maju yang rawan banjir ekstrem.
Meski terlihat simpel, float house dibangun dengan struktur modular yang kuat dan tahan terhadap tekanan air.
Bahkan, jika dibangun dengan tambahan struktur penahan beton dan sistem jangkar, rumah tetap bisa berdiri kokoh meski diterjang banjir besar.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Warna Cat Rumah Minimalis Supaya Tampak Elegan dan Mewah Tetapi Nyaman
Estimasi biaya pembangunan float house di Indonesia berkisar antara Rp400-800 juta, tergantung ukuran dan sistem modular yang digunakan.
Biaya ini termasuk rangka struktur, pelampung HDPE, serta instalasi dasar seperti sanitasi dan listrik.
2. Rumah Logam

Desain rumah berbahan logam mulai dilirik sebagai solusi hunian tahan banjir. Biasanya, rumah ini dibangun dengan kombinasi beton bertulang dan lapisan logam solid yang berfungsi sebagai pelindung utama.
Struktur ini bukan hanya tahan terhadap air, tapi juga kuat menghadapi bencana lain seperti gempa bumi dan pergeseran tanah.
Kelebihan lain dari rumah logam adalah daya tahan material terhadap kelembapan, korosi, dan pergerakan air.
Rumah ini tidak hanya unggul dari segi fungsi, tetapi juga menarik secara visual dengan tampilan yang elegan dan kekinian.
Rumah logam biasanya membutuhkan biaya pembangunan sekitar Rp600 juta sampai Rp1,2 miliar, tergantung kualitas logam, ukuran rumah, dan tingkat kemewahan interior.
3. Desain Rumah Panggung Modern

Dengan lantai utama yang ditinggikan, rumah panggung mampu mencegah air masuk ke dalam rumah saat banjir melanda.
Rumah panggung bergaya modern bisa diperkuat dengan kombinasi bahan kaca, beton, dan baja ringan agar lebih kokoh dan tahan lama.
Fungsi ruang bawah rumah tidak hanya sebagai jalur sirkulasi udara, tetapi juga berguna sebagai area penyimpanan sementara.
Untuk daerah dengan aliran air yang deras, disarankan mengganti pondasi kayu dengan beton agar struktur rumah lebih stabil dan tidak mudah rapuh.
Estimasi biaya pembangunan rumah panggung modern biasanya dimulai dari Rp300-700 juta, tergantung dari tinggi bangunan, jenis material pondasi, dan sistem ventilasi yang diterapkan.
4. Rumah Tinggi ala Eropa Klasik

Rumah-rumah bergaya Eropa klasik yang biasanya dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah. Tangga dan pondasi berundak berperan penting dalam menjaga rumah tetap kering saat terjadi genangan air.
Sentuhan klasik pada fasad rumah terlihat dari kehadiran pilar tinggi, pintu kayu solid, dan jendela besar yang menonjol.
Konsep rumah tinggi seperti ini cocok diterapkan di berbagai lokasi, mulai dari kawasan perkotaan hingga pedesaan. Bentuknya yang megah memberi kesan mewah, sekaligus menjaga struktur tetap aman dari genangan air.
Estimasi biaya untuk membangun rumah tinggi bergaya Eropa berkisar Rp500-900 juta, bergantung pada desain eksterior dan ketinggian pondasi.
5. Desain Pilar Beton

Mengandalkan kekuatan pilar beton, desain rumah seperti ini memberikan perlindungan ekstra terhadap banjir besar.
Pilar yang digunakan sebagai pondasi utama biasanya ditanam dalam-dalam ke tanah dan menopang bangunan yang berada beberapa meter di atas permukaan. Dengan demikian, air tak mudah mencapai bagian dalam rumah.
Konsepnya menyerupai rumah panggung, namun tampil dengan konstruksi yang lebih solid dan desain kekinian.
Pilar beton tak hanya menahan banjir, tapi juga bisa dijadikan penyangga lantai dua sebagai tempat evakuasi darurat.
Agar perlindungan terhadap air lebih efektif, desain ini menggunakan lapisan cat epoxy dan sealant khusus anti rembes.
Untuk membangun rumah dengan struktur pilar beton, dibutuhkan anggaran sekitar Rp400-850 juta, menyesuaikan ukuran bangunan dan tinggi pondasi.
Tips Tambahan untuk Membuat Rumah Anti Banjir
Selain memilih desain yang tepat, ada beberapa langkah tambahan yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan ketahanan rumah terhadap banjir, yaitu:
- Gunakan material tahan air, seperti beton, keramik, logam, dan cat anti air.
- Terapkan pelapis sealant dan veneer tahan air pada dinding luar dan fondasi.
- Bangun penghalang khusus dari beton di sekeliling rumah untuk menahan luapan air.
- Tinggikan lantai bangunan setidaknya setara atau lebih tinggi dari level banjir tertinggi di wilayah Anda.
Itulah 5 inspirasi desain rumah minimalis anti banjir dan estimasi biayanya. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas