Suara.com - Salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah Sekolah Rakyat. Direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, Sekolah Rakyat adalah program pendidikan gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Kementerian Sosial dikabarkan tengah bersiap melucurkan Sekolah Rakyat tersebut. Walaupun sama-sama menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah seperti umumnya sekolah negeri, ternyata Sekolah Rakyat mempunyai beberapa perbedaan mulai dari pendekatan, tujuan, serta sistem.
Berikut beberapa perbedaan antara sekolah negeri dan Sekolah Rakyat.
1. Lokasi sekolah
Sekolah negeri pada umumnya berlokasi di daerah yang padat penduduk, baik di perkotaan ataupun di kawasan pemukiman.
Sedangkan Sekolah Rakyat dibangun di daerah-daerah yang minim akses pendidikan seperti wilayah terpencil di Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, termasuk beberapa kawasan di Pulau Jawa.
Ada setidaknya 53 lokasi Sekolah Rakyat yang telah siap digunakan berdasarkan catatan Kementerian Sosial, sedangkan 82 lokasi lainnya masih dalam tahap asesmen atau penilaian oleh Kementerian PUPR.
Pemerintah kabarnya juga memiliki rencana untuk memanfaatkan pesantren atau madrasah yang terbengkalai sebagai lokasi Sekolah Rakyat.
2. Fasilitas sekolah
Baca Juga: Prabowo Beri Hormat kepada Guru Sekolah Rakyat, 'Saya Bangga dengan Kalian Semua!'
Fasilitas asrama pada umumnya tidak ditemui di sekolah negeri, para siswa akan pulang-pergi dari rumah ke sekolah setiap hari.
Sebaliknya, Sekolah Rakyat dirancang sebagai boarding school atau sekolah berasrama gratis, termasuk seluruh kebutuhan mulai dari pendidikan, makan, hingga tempat tinggal yang akan ditanggung negara.
Fasilitas Sekolah Rakyat ini mencakup kelas belajar, asrama, kantin, sarana olahraga, tempat beribadah. Hal ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan belajar-mengajar yang kondusif.
3. Kriteria murid
Sekolah negeri biasanya menerima siswa dari berbagai latar belakang ekonomi, termasuk dari jalur zonasi, prestasi, afirmasi, ataupun perpindahan tugas orang tua.
Sedangkan Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).