Suara.com - Jika Pulau Jawa punya Gunung Kembang yang diklaim sebagai gunung terbersih, maka Pulau Sulawesi punya Gunung Bulu Baria dengan julukan serupa. Memang apa saja sih keistimewaannya?
Gunung Bulu Baria adalah salah satu gunung di Sulawesi Selatan yang punya ketinggian 2.730 meter di atas permukaan laut (MDPL). Gunung yang terletak di Desa Manimbahoi, Kec. Parigi, Gowa ini mulai menerapkan konsep Zero Waste Mountain yang menuntut pendaki ikut bertanggung jawab terhadap ketertiban dan kebersihan gunung ini jika ingin menikmati keindahannya.
Apalagi menurut Pengelola Basecamp Gunung Bulu Baria, Mustain, gunung ini memiliki pemandangan indah yang tidak boleh dilewatkan pendaki di area camp pos 2.
Beberapa data menunjukkan di area ini memiliki pemandangan matahari terbit atau sunrise dan langit malam bertabur bintang. Sehingga keindahan pemandangan ini hanya bisa didapat oleh pendaki bertanggung jawab terhadap lingkungan.
"Spot terbaik camp area pos 2 dan sepanjang jalur dari pos 9 sampai puncak," ujar Mustain kepada Suara.com beberapa waktu lalu.

Jadi, yuk kita simak 8 fakta menarik Gunung Bulu Baria diklaim sebagai gunung terbersih di Sulawesi:
1. Gunung bebas sampah
Julukan Bulu Baria sebagai gunung bebas sampah ini bukanlah klaim sepihak dari pengelola, melainkan datang langsung dari para pendaki. Ini karena mulai dari pos registrasi pendaki akan diperiksa oleh pihak pengelola yang mencatat barang bawaan yang berpotensi jadi sampah.
"Yang bilang gunung terbersih di Sulawesi adalah pengunjung itu sendiri. Kita pengelola hanya mencatat dan memastikan yang berpotensi jadi sampah itu wajib dibawa pulang kembali oleh pengunjung," jelas Mustain.
Baca Juga: Pasca Insiden Juliana Marins, Pendaki Rinjani Kini Wajib Menginap Dulu di Sembalun
Mustain yang diterbangkan langsung EIGER dari basecamp Bulu Baria ke panggung utama Indofest 2025 di Jakarta ini bercerita, aturan ini dituliskan secara gamblang dan disampaikan kepada para pendaki. Tujuannya agar Bulu Baria tetap bersih dan bebas sehingga alamnya lebih terjaga, serta para pendaki merasa nyaman.
2. Makanan dipindah ke wadah khusus
Sudah jadi hal lumrah jika pendaki kerap membawa persediaan makan menggunakan kemasan sekali pakai. Mulai dari mi instan, air mineral, hingga produk pembersih. Berbagai perbekalan ini nantinya harus dipindah ke wadah yang bisa dipakai berulang kali, atau jika tidak memungkinkan barang tersebut harus dibawa turun kembali ke basecamp registrasi.
Menariknya fasilitas wadah khusus ini sudah disediakan pihak pengelola yang bisa dimanfaatkan pendaki.
"Perbekalan bisa dipindahkan ke wadah, kami sudah menyiapkan wadahnya, bisa digunakan oleh para pendaki sebagai fasilitas," papar Mustain.
3. Sanksi pendaki melanggar