suara hijau

IP Lokal Bisa Jadi Senjata Komunikasi Isu Lingkungan, Bagaimana Caranya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 11:10 WIB
IP Lokal Bisa Jadi Senjata Komunikasi Isu Lingkungan, Bagaimana Caranya?
Wamen Ekraf Dongkrak IP Lokal Berbasis Lingkungan Lewat Green Impact Festival, Jakarta, Kamis (24/07/2025). ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif

Suara.com - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menilai kekuatan cerita dari Intellectual Property (IP) lokal bisa menjadi media komunikasi yang efektif untuk mengangkat isu keberlanjutan lingkungan.

Lewat karakter animasi, stiker, hingga konten digital, isu serius bisa dibungkus ringan namun tetap berdampak.

"Untuk ceritakan mengenai sustainabilitity itu apa, kita bisa mulai dengan suatu Intellectual Property (IP) dalam bentuk stiker. Tentu contoh karakter-karakter dalam bentuk IP lokal sudah mulai bermunculan," kata Irene dalam keterangan pers, Kamis (17/7).

Namun menurutnya, agar IP lokal tak berhenti jadi wacana semata, perbaikannya perlu menyentuh rantai pasok dan promosi. “IP lokal harus dibenahi dari sisi supply chain and promotions supaya bisa mendapat value added products,” ujarnya.

Irene juga menyoroti pentingnya menyelaraskan IP dengan nilai-nilai sustainability yang sudah mulai jadi perhatian konsumen. Ia menyebut media sosial sebagai saluran penting untuk menguatkan pesan ini, sekaligus mendorong peran para konten kreator agar konsisten mengusung isu lingkungan di dunia digital.

Di Green Impact Festival 2025 yang digagas Rakyat Merdeka bersama Society of Renewable Energy (SRE), Irene mendorong generasi muda untuk menjadikan kecintaan terhadap lingkungan sebagai kekuatan utama menghadapi transformasi teknologi, pangan, dan energi.

Ilustrasi Lingkungan Hijau (pixabay/Man As Thep)
Ilustrasi Lingkungan Hijau (pixabay/Man As Thep)

Festival ini menghadirkan ruang dialog lintas sektor: pemuda, industri, dan pemerintah bertemu dalam satu panggung untuk berbagi solusi atas tantangan lingkungan.

Ahmad Dekatama, kreator konten sekaligus pemilik akun TikTok @PasmingBased, menyebut konten yang dekat dengan keseharian justru lebih mampu mengubah perilaku. “Kita bisa mulai dengan konten bertema lifestyle yang paling relevan, misal bawa tumbler kemanapun kita pergi. Maka, kita bisa tinggalkan kemasan plastik dan mulai menjaga lingkungan dari diri sendiri,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya narasi yang ramah dan sesuai audiens. “Konten sustainability akan lebih efektif kalau kita memahami benar audiensnya. Kita tetap bisa membawa pesan yang berat dengan style kita sendiri sehingga bisa menanamkan kebiasaan yang baik,” tutupnya.

Baca Juga: Smelter Manyar Jadi Titik Awal Integrasi Industri dan Lingkungan Hidup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI