Suara.com - Di balik sorak-sorai kompetisi dan semangat ribuan pelari yang hadir di ajang Maybank Marathon, ada isu kesehatan yang kerap luput dari perhatian, yakni katarak kongenital.
Penyakit ini masih menjadi tantangan bagi banyak anak di Indonesia yang tak memiliki akses deteksi atau pengobatan dini, membuat mereka kehilangan masa depan sejak dini.
Melihat kondisi ini, Optik Tunggal tak sekadar hadir sebagai sponsor ajang lari internasional tersebut. Di edisi ke-10 keterlibatannya dalam ajang lari tersebut, mereka mengusung pesan sosial yang kuat: #RunForCongenitalCataract.
Itu adalah sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang katarak bawaan pada anak dan mendorong masyarakat ikut bergerak.

“Awalnya kampanye ini kecil, tapi sekarang sudah berkembang menjadi gerakan sosial. Target kami tahun ini: membagikan 2.025 kacamata khusus untuk anak-anak penderita katarak kongenital,” kata CEO Optik Tunggal, Alexander Kurniawan,
Kampanye ini tak hanya mengandalkan promosi konvensional. Lewat video challenge #RunWithOptikTunggal2025, masyarakat diajak membuat konten kreatif bertema lari sembari menyuarakan pentingnya deteksi dini katarak anak.
Dalam waktu singkat, ratusan partisipan dari berbagai daerah ikut menyebarkan pesan ini secara organik di media sosial. Dua puluh peserta terpilih akan ikut lari bersama dalam ajang resmi pada 24 Agustus 2025 di Gianyar, Bali.
Widya Permana, Project Director Maybank Marathon, menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk nyata prinsip Humanising Financial Services, mendorong inklusi dan keberlanjutan di tengah masyarakat.
“Kami bukan hanya sponsor, tapi rekan strategis dalam menyampaikan pesan sosial dan menggerakkan perubahan,” ujarnya.
Baca Juga: Berapa Harga Sepatu Lari Adidas Ori? Ini Daftar Harga Tiap Seri dan Reviewnya
Bag mereka, maraton bukan sekadar ajang olahraga. Ini adalah ruang untuk menciptakan dampak sosial yang nyata.
Karena, seperti kata Alexander, “Setiap langkah kecil saat berlari, bisa jadi awal dari masa depan yang lebih terang bagi anak-anak yang dulu hanya melihat dunia dalam kabut.”