Penembakkan Gas Air Mata di Demo Pati Memakan Korban: Kenali Bahaya yang Mengintai

Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:38 WIB
Penembakkan Gas Air Mata di Demo Pati Memakan Korban: Kenali Bahaya yang Mengintai
Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa usai terjadi kericuhan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym]

Suara.com - Aksi unjuk rasa yang menuntut pengunduran Bupati Pati Sudewo di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) berakhir ricuh. Aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Penembakkan gas air mata tersebut memakan korban, salah satunya seorang wartawan dari Tuturpedia.com. Ia terkapar lemas setelah terkena paparan gas air mata saat sedang menjalankan tugas jurnalistiknya.

Lilik, yang sempat dikabarkan meninggal dunia dan ternyata itu hoax, harus dilarikan ke RSUD Soewondo, Pati, untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasus tersebut menjadi pengingat nyata bahwa dampak gas air mata jauh lebih serius daripada sekadar perih dan pandangan kabur sesaat. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh saat terpapar zat kimia ini?

Mengenal Kandungan dan Efek Gas Air Mata

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom]
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom]

Gas air mata sejatinya bukanlah gas, melainkan bubuk kimia bertekanan yang disebar dalam bentuk kabut.

Senyawa kimia yang umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN) atau chlorobenzylidenemalononitrile (CS), yang memiliki sifat iritan kuat.

Menurut ahli paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Isnin Anang Marhana, zat ini dirancang untuk memicu reaksi inflamasi atau peradangan akut pada setiap selaput lendir yang mengenainya, mulai dari mata, hidung, mulut, hingga saluran pernapasan.

Dampak Serius Paparan Gas Air Mata pada Kesehatan

Baca Juga: Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang

Efek yang ditimbulkan gas air mata tidak bisa dianggap remeh. Berdasarkan berbagai sumber medis, berikut adalah bahaya yang dapat terjadi pada tubuh:

- Gangguan Mata

Kontak langsung menyebabkan sensasi terbakar hebat, mata berair tak terkendali, kejang pada kelopak mata, hingga kebutaan sementara.

Paparan dalam jarak dekat atau jangka panjang berisiko lebih fatal, seperti kerusakan saraf, katarak, hingga kebutaan permanen.

- Masalah Pernapasan Akut

Ini adalah efek yang paling berbahaya. Menghirup gas air mata dapat menyebabkan rasa tercekik, batuk parah, sesak napas, dan nyeri dada.

Isnin Anang Marhana menjelaskan bahwa paparan di ruang tertutup atau dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru (edema pulmoner), henti napas, dan kematian.

- Iritasi Kulit

Kulit yang terpapar dapat mengalami gatal-gatal, kemerahan, melepuh, bahkan luka bakar kimiawi.

- Masalah Pencernaan dan Jantung

Efek sistemik lainnya termasuk mual, muntah, dan diare. Paparan gas air mata juga dapat memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang sangat berisiko bagi individu dengan riwayat penyakit jantung.

- Risiko Jangka Panjang

Bagi mereka yang selamat dari paparan dosis tinggi, ancaman belum berakhir. Orang dengan riwayat asma dan perokok aktif memiliki risiko komplikasi yang jauh lebih tinggi.

Risiko jangka panjang seperti fibrosis paru (penebalan jaringan paru), bronkitis kronis, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dapat menghantui.

Insiden di atas harus menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat luas tentang risiko kesehatan di balik kepulan asap gas air mata.

Mengetahui bahayanya adalah langkah pertama untuk menuntut prosedur pengendalian massa yang lebih humanis dan aman bagi semua pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI