Lebih dari Sekadar Berkemah: Kisah di Balik Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 14 Agustus 2025 | 11:36 WIB
Lebih dari Sekadar Berkemah: Kisah di Balik Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia
Ilustrasi Pramuka - Hari Pramuka. [AI Imagen 4]

Suara.com - Setiap 14 Agustus, Indonesia merayakan Hari Pramuka, sebuah momen yang lebih dari sekadar seragam cokelat dan tepuk tangan, melainkan perayaan sejarah panjang dan komitmen membentuk karakter generasi muda. 

Pahami sejarah Pramuka di Indonesia:

  • Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus untuk mengenang sejarah dan pentingnya pendidikan karakter.
  • Nama "Pramuka" dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, terinspirasi dari kata 'Poromuka' yang berarti pasukan terdepan.
  • Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, bertujuan membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan terampil.
  • Kegiatan Pramuka disesuaikan dengan jenjang usia, mulai dari Siaga, Penggalang, hingga Penegak, dengan tantangan yang berbeda.
  • Mengikuti Pramuka bermanfaat untuk melatih kemandirian, kepemimpinan, dan membangun karakter gotong royong.

Namun, banyak yang belum mengetahui secara mendalam asal-usul gerakan ini dan mengapa namanya "Pramuka".

Sejarahnya ternyata lebih dari sekadar kegiatan berkemah, melainkan sebuah warisan pemikiran para pahlawan bangsa untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarya.

Gerakan kepanduan di Tanah Air sejatinya telah ada jauh sebelum kemerdekaan. Kehadirannya ditandai dengan berdirinya organisasi milik Belanda, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO), di Bandung pada 1912.

Tak lama berselang, Mangkunegara VII pada tahun 1916 membentuk organisasi kepanduan pribumi pertama bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Sejarah dan Asal Usul Istilah Pramuka [https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/]
Sejarah dan Asal Usul Istilah Pramuka [https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/]

Kemunculan JPO ini menyulut semangat nasionalisme dan mendorong lahirnya gerakan-gerakan serupa.

Namun, saat pemerintah kolonial Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder bagi organisasi non-milik mereka, tokoh intelektual KH Agus Salim memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan" sebagai padanan katanya dalam bahasa Indonesia. 

Puncak dari evolusi gerakan kepanduan ini terjadi pasca-kemerdekaan. Presiden Soekarno, melihat banyaknya organisasi kepanduan yang berjalan sendiri-sendiri, berinisiatif untuk menyatukannya dalam satu wadah.

Baca Juga: Alasan Hari Ini 14 Agustus Dinobatkan Jadi Hari Pramuka

Bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dibentuklah Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka.

Istilah Pramuka sendiri dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Istilah Pramuka terinspirasi dari kata 'Poromuka' atau pasukan yang terdepan dalam perang.

Pada 14 Agustus 1961, melalui Keppres RI No. 238 Tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. 

Apa Itu Pramuka dan Pengertiannya?

Dirangkum dari pramuka.or.id, secara harfiah Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti "Jiwa Muda yang Suka Berkarya".

Ini bukan sekadar nama, melainkan sebuah filosofi. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan non-formal yang menjadi wadah proses pendidikan kepanduan di Indonesia.

Tujuannya mulia, yaitu membentuk setiap anggotanya agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, disiplin, berjiwa patriotik, serta memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa.

Proses pendidikannya pun unik, dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dengan metode yang praktis dan menyenangkan.

Di Pramuka Belajar Apa Saja?

Kegiatan dalam Pramuka dirancang secara berjenjang sesuai kelompok umur untuk memastikan materi yang diberikan tepat sasaran.

Setiap jenjang menawarkan petualangan dan pembelajaran yang berbeda.

  • Pramuka Siaga (7-10 tahun): Fokus pada permainan yang mendidik. Kegiatannya meliputi Pesta Siaga yang berisi permainan bersama, pameran karya, darmawisata, hingga perkemahan satu hari (Persari).
  • Pramuka Penggalang (11-15 tahun): Mulai diperkenalkan dengan kegiatan yang lebih menantang seperti Jambore, yaitu perkemahan besar dalam berbagai tingkatan dari kecamatan hingga nasional. Ada juga Lomba Tingkat (LT) yang menguji keterampilan regu dalam berbagai teknik kepramukaan seperti P3K, sandi morse, semaphore, dan tali-temali.
  • Pramuka Penegak (16-20 tahun): Kegiatannya lebih kompleks dan berorientasi pada pengabdian masyarakat. [gpschool.net] Materinya mencakup survival (bertahan hidup di alam bebas), ekspedisi, dan penyelenggaraan proyek bakti sosial. 

Secara umum, semua anggota Pramuka belajar keterampilan dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari memasak dengan peralatan sederhana, membaca peta dan kompas, hingga memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). 

Ilustrasi pramuka, anak pramuka. (Shutterstock)
Ilustrasi pramuka, anak pramuka. (Shutterstock)

Apa Enaknya Ikut Pramuka?

Menurut pramuka.or.id, daya tarik utama Pramuka terletak pada metodenya, belajar sambil melakukan (learning by doing).

Keenakanya adalah merasakan langsung petualangan di alam terbuka, jauh dari rutinitas gawai dan ruang kelas.

Api unggun, menjelajah hutan, mendirikan tenda, dan memecahkan teka-teki melalui jejak adalah pengalaman yang tidak terlupakan.

Selain itu, Pramuka adalah ajang untuk memperluas pertemanan.

Dalam kegiatan seperti Jambore, anggota akan bertemu dengan ribuan teman baru dari berbagai daerah dengan latar belakang yang beragam, melatih kemampuan bersosialisasi dan menghargai perbedaan.

Suasana yang dibangun selalu menyenangkan, penuh permainan, kompetisi sehat, dan nyanyian yang membangkitkan semangat kebersamaan.

Apa Manfaat Ikut Pramuka?

Di balik semua keseruan aktivitasnya, Pramuka menyimpan segudang manfaat untuk pengembangan diri. Manfaat yang paling utama adalah melatih kemandirian dan kedisiplinan.

Anggota diajarkan untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan kelompoknya, mulai dari menyiapkan perlengkapan hingga mengambil keputusan dalam situasi sulit. 

Manfaat lainnya meliputi:

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri: Keberhasilan menyelesaikan tantangan dan mempelajari keterampilan baru akan menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat. 
  • Mengasah Jiwa Kepemimpinan: Melalui sistem beregu, setiap anggota mendapat kesempatan untuk belajar memimpin dan dipimpin, sebuah modal penting untuk masa depan. 
  • Membangun Karakter Gotong Royong: Hampir semua kegiatan Pramuka dilakukan secara berkelompok, yang secara otomatis menanamkan pentingnya kerja sama tim dan solidaritas. 
  • Belajar Mencintai Alam: Dengan sering berkegiatan di luar ruangan, anggota Pramuka diajak untuk lebih dekat dan peduli terhadap kelestarian lingkungan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI