Suara.com - Bagi para pecinta alam dan penjelajah kota, perlengkapan outdoor bukan sekadar gaya, tapi juga investasi untuk kenyamanan dan keselamatan.
Namun, belakangan ini muncul fenomena yang bikin resah, yakni beredarnya toko-toko yang menjual produk brand outdoor ternama secara tidak resmi di Indonesia.
Salah satunya menimpa Arc’teryx, merek perlengkapan outdoor premium asal Kanada yang terkenal dengan kualitas tinggi dan inovasi desainnya.
Arc’teryx pertama kali terdaftar pada 1992 di Kanada dan kini dimiliki oleh Amer Sports Canada Inc. Sayangnya, di Indonesia nama besar Arc’teryx justru disalahgunakan oleh perusahaan asal Tiongkok yang mendaftarkan merek ini tanpa izin.
Amer Sports sendiri sudah mengambil langkah hukum dengan menghadiri sidang perdana di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat (12/8). Cameron Clark, Head of Legal Arc’teryx Equipment, datang langsung dari Kanada untuk menegaskan keseriusan mereka.
"Tujuan utama kami adalah membatalkan pendaftaran tidak sah terhadap merek Arc’teryx oleh perusahaan asal Tiongkok dan berharap mendapatkan keputusan positif yang akan membuka jalan bagi Amer Sports memasuki pasar Indonesia dengan produk resmi yang memenuhi standar tinggi kami,” ujar Cameron Clark.
Cameron menambahkan bahwa upaya hukum ini tidak hanya bertujuan melindungi hak kekayaan intelektual milik Amer Sports, tetapi juga merupakan langkah penting untuk melindungi konsumen di Indonesia dari potensi peredaran produk-produk yang tidak resmi.
Kenapa Kita Harus Peduli?
Di balik kasus hukum ini, ada hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kita risiko membeli barang tiruan. Bagi Anda yang suka mendaki gunung, traveling, atau sekadar beraktivitas di kota dengan gaya sporty, membeli perlengkapan palsu bisa berakibat fatal.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Jam Tangan Outdoor di Bawah Rp1 Juta, Cocok buat Para Jiwa Petualang
- Kualitas tidak terjamin: Produk tiruan tidak melewati standar uji ketahanan dan keamanan. Bayangkan jika jaket waterproof Anda ternyata tidak benar-benar tahan air saat hujan deras di gunung.
- Tidak ada garansi & layanan purna jual: Produk resmi dilengkapi garansi dan dukungan service, sedangkan barang tiruan tidak ada perlindungan apa pun.
- Merugikan konsumen & ekosistem industri: Membeli barang palsu sama saja mendukung rantai bisnis ilegal yang bisa merugikan brand asli dan melemahkan perlindungan konsumen.
Gaya Hidup Cerdas: Belanja dengan Teliti
Di era serba cepat ini, mudah sekali tergoda harga miring. Tapi gaya hidup modern bukan sekadar soal tampil keren, melainkan juga tentang membuat pilihan yang bertanggung jawab.
- Cek keaslian produk: Pastikan Anda membeli di toko resmi atau distributor terpercaya. Arc’teryx, misalnya, menyediakan daftar toko resmi di situs mereka.
- Jangan mudah tergoda harga murah: Barang premium memiliki harga sepadan dengan kualitas. Jika harganya terlalu murah, hampir pasti itu tiruan.
- Utamakan kenyamanan & keselamatan: Untuk aktivitas outdoor, kualitas peralatan adalah investasi jangka panjang, bukan sekadar tren sesaat.
Kasus Arc’teryx ini juga jadi sorotan para pengamat ekonomi. Eko Listyanto, Wakil Direktur INDEF, menekankan bahwa konsistensi perlindungan merek akan menjaga reputasi Indonesia sebagai negara ramah investasi global.
"Konsistensi dalam melindungi dan menegakkan hak kekayaan intelektual sangat penting untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai negara yang ramah terhadap investasi dan bisnis global,” tutup Eko Listyanto, Wakil Direktur INDEF (Institute for Development of Economics and Finance).