Huru-hara Harga Beras Naik, Ini 5 Alternatif Bahan Pangan Lokal Pengganti Nasi

Nur Khotimah Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 15:01 WIB
Huru-hara Harga Beras Naik, Ini 5 Alternatif Bahan Pangan Lokal Pengganti Nasi
Huru Hara Harga Beras Naik, Ini 5 Alternatif Bahan Pangan Pengganti Nasi (unsplash)

Suara.com - Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada fenomena yang cukup memusingkan, yaitu harga beras yang terus merangkak naik.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun mengungkap bahwa kenaikan ini terjadi atas langkah pemerintah dalam tujuan menyejahterakan petani. 

Sebagai bahan pangan pokok mayoritas masyarakat, kenaikan harga beras tentu menimbulkan dampak luas, mulai dari meningkatnya biaya kebutuhan rumah tangga, hingga mengganggu stabilitas ekonomi keluarga kecil.

Tak heran jika banyak orang kini mulai mencari alternatif pangan lain yang bisa menggantikan beras dalam menu sehari-hari.

Di Indonesia sendiri sebenarnya kaya akan sumber karbohidrat lokal yang tidak kalah bergizi dari beras.

Beberapa di antaranya bahkan sudah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, namun popularitasnya kalah dibandingkan beras.

Di saat seperti inilah kita bisa kembali melirik potensi bahan pangan lokal, bukan hanya untuk mengurangi ketergantungan pada beras, tapi juga sebagai upaya diversifikasi pangan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Beberapa bahan pangan berikut justru bisa berpotensi besar menggantikan nasi sebagai pangan utama di Indonesia. Lalu, apa saja bahan pangan tersebut? Simak inilah selengkapnya. 

1. Jagung

Jagung
Jagung

Jagung sejak lama dikenal sebagai sumber karbohidrat utama di berbagai daerah Indonesia, terutama di wilayah Madura, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Harga Beras Naik Dibandingkan dengan Jepang, Respons Mentan Bikin Tepuk Jidat

Sebelum beras menjadi dominan, masyarakat di wilayah tersebut terbiasa mengonsumsi jagung sebagai makanan pokok sehari-hari.

Secara nutrisi, jagung mengandung karbohidrat kompleks yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.

Selain itu, jagung kaya akan serat pangan, vitamin B, magnesium, dan antioksidan alami seperti lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.

Dibandingkan nasi putih, jagung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah sehingga cocok untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Jagung juga sangat fleksibel dalam pengolahannya. Bisa dimakan langsung setelah direbus atau dibakar, diolah menjadi nasi jagung, atau bahkan dijadikan tepung untuk membuat kue tradisional. Dengan rasa manis alami, jagung kerap disukai anak-anak maupun orang dewasa.

Tak hanya itu, produk olahan seperti emping jagung dan tortilla juga bisa menjadi variasi menarik dalam menu sehari-hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?