Harga Beras Naik Dibandingkan dengan Jepang, Respons Mentan Bikin Tepuk Jidat

Minggu, 24 Agustus 2025 | 11:27 WIB
Harga Beras Naik Dibandingkan dengan Jepang, Respons Mentan Bikin Tepuk Jidat
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. [Suara.com/Bagaskara]

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuat pernyataan yang sontak menjadi sorotan publik. 

Dalam upayanya menjelaskan kebijakan harga beras, dia membandingkan harga beras di Indonesia dengan di Jepang, sebuah perbandingan yang dinilai banyak pihak tidak sepadan.

Momen ini terjadi dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI belum lama ini. Mentan Amran tengah menjawab pertanyaan dari Ketua Komisi IV, Titiek Soeharto, mengenai rencana penyatuan harga beras medium dan premium.

Amran menjelaskan bahwa intervensi pemerintah seperti Harga Eceran Tertinggi (HET) diperlukan karena beras adalah komoditas vital. 

Dia lalu menyinggung reaksi publik terhadap kenaikan harga yang menurutnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan negara lain.

"Sekarang ini baru naik saja sedikit, ribut. Jepang sudah Rp100 ribu per kilo, Bu Ketua, harga beras hari ini," ujar Amran di hadapan para anggota dewan yang kini cuplikannya viral di media sosial.

Sontak, pernyataan ini memicu reaksi. Perbandingan dengan Jepang, negara dengan pendapatan per kapita berkali-kali lipat lebih tinggi dari Indonesia, dianggap sebagai logika yang keliru dan tidak menunjukkan empati terhadap daya beli masyarakat. 

Jika di Indonesia harga beras naik beberapa ribu rupiah saja sudah sangat membebani pengeluaran rumah tangga, maka membandingkannya dengan harga di salah satu negara terkaya di dunia tentu terasa tidak adil.

Logika Mentan tersebut seolah menyiratkan bahwa masyarakat Indonesia seharusnya bersyukur karena harga beras belum semahal di Jepang. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang Mulai 30 Jutaan, Keren dan Nyaman buat Harian

Padahal, konteks ekonomi dan tingkat kesejahteraan kedua negara sangatlah berbeda. 

Alih-alih menenangkan, perbandingan ini justru berpotensi membuat publik semakin geram di tengah himpitan kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Bangs*t, tiap hari lho rakyat dibombardir pernyataan-pernyataan gobl*g gini dari pejabat negara. Ini benar-benar mereka terang-terangan melecehkan rakyat atau ada skenario sih, kek ebggak masuk akal gitu," komentar akun @dew***.

"Giliran yang begini bandingin sama luar. Pas dibandingkan tentang pelayanan negara kepada rakyatnya, malah disuruh pindah negara," kata akun @gyr***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?