Siapa Pascol? Turun Gunung Ikut Demo DPR, Penampilannya Bikin Heboh

Husna Rahmayunita Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:33 WIB
Siapa Pascol? Turun Gunung Ikut Demo DPR, Penampilannya Bikin Heboh
YouTuber dan streamer Pascol (Instagram/topglobalmiya__)
Kesimpulan
  • Pascol viral ikut demo DPR 25 Agustus
  • Pascol bergaya anti mainstrem
  • Siapa sebenarnya Pascol?

Suara.com - Salah satu hal menarik dari demo besar di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025 adalah kemunculan sosok Pascol di tengah kerumunan. Lantas, siapa Pascol yang ikut demo DPR tersebut?

Pascol menjadi sorotan publik dengan penampilannya yang nyentrik, yakni bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek yang langsung viral di media sosial.

Usai videonya viral, banyak warganet yang bertanya-tanya mengenai siapa Pascol yang ikut demo DPR. Berikut ulasan selengkapnya.

Profil Pascol

Pascol yang memiliki nama asli Panjaitan Dana, lahir di Medan pada 1995. Ia merupakan streamer dan YouTuber yang populer lewat konten Mobile Legends.

Nama asli Pascol. (Screenshot X)
Nama asli Pascol. (Screenshot X)

Sebelum dikenal sebagai streamer dan YouTuber, Pascol mengawali kariernya dengan menjadi kuli bangunan.

Perjalanan hidupnya dari pekerja kasar menjadi streamer ternama menjadikan kisah hidupnya menarik bagi publik.

Selain aktif membuat konten game, ia juga membagikan aktivitas kesehariannya melalui akun Instagram @/topglobalmiya__.

Ia menikah dengan Roesih Manda Pardede, atau yang biasa disapa Eci. Istri Pascol pernah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Baca Juga: 'Surat Cinta' Rakyat di Tembok DPR: Dari 'Who Needs Gibran' Sampai 'Gaji Naik, IQ Jongkok'

Meski bukan tokoh politik atau aktivis, kehadiran Pascol di demo DPR sukses mencuri perhatian banyak orang berkat penampilan dan perjalanan hidupnya yang inspiratif.

Kronologi Demo 25 Agustus 2025

Pada Senin, 25 Agustus 2025, ribuan massa berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, untuk melakukan demo besar.

Tuntutan pendemo mencakup pembubaran DPR, turunkan Prabowo-Gibran, adili Fadli Zon, serta transparansi dan pembatalan tunjangan serta kenaikan gaji anggota DPR.

Para peserta demo mulai hadir sejak pukul 09.30 WIB, dan jumlah mereka terus meningkat hingga sekitar pukul 11.00 WIB.

Aksi ini diikuti oleh peserta dari berbagai profesi, mulai ojek online, pedagang, pelajar, hingga influencer, aktivis, dan ibu rumah tangga.

Berbeda dari biasanya, demo ini tidak diorganisir oleh aliansi tertentu dan tidak menggunakan mobil komando.

Para peserta hanya menyuarakan aspirasi secara lantang mengenai ketidakpuasan terhadap DPR, terutama terkait besarnya tunjangan dan buruknya etika wakil rakyat.

Ketegangan meningkat ketika aparat menahan sebagian massa di bawah flyover Jalan Gerbang Pemuda.

Hal ini memicu kemarahan peserta demo lainnya, sehingga mereka bersatu dan semakin vokal menyampaikan protes.

Suasana demo memanas saat para pelajar mencoba menembus barikade polisi di persimpangan Kementerian Kehutanan menuju Slipi.

Aparat menembakkan water cannon dan gas air mata, namun massa tetap melakukan perlawanan.

Gagal menembus barikade, massa kemudian merangsek ke jalan tol kota dan jalur kereta di sekitar Stasiun Palmerah.

Akibatnya, jalur tol Letjend S Parman ditutup, sementara perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung terganggu.

Akibat kericuhan, Stasiun Palmerah dan Tanah Abang ditutup sementara oleh KAI Commuter.

Menjelang sore, kerusuhan menyebar ke wilayah Slipi, Pejompongan, dan sekitar TVRI.

Massa melempari aparat dengan batu, kayu, dan botol, yang dibalas petugas dengan gas air mata. Titik api dari ban yang dibakar juga terlihat di beberapa lokasi.

Kericuhan mencapai puncaknya sekitar pukul 19.00 WIB ketika Pos Polisi Petamburan di bawah flyover dibakar oleh massa.

Tenda pos polisi diseret ke tengah jalan sebelum akhirnya terbakar, dan polisi kembali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa ke arah Palmerah dan Jalan KS Tubun.

Sampai pukul 21.15 WIB, kericuhan masih berlangsung di kolong jembatan layang Pejompongan antara polisi dan massa.

Akibat aksi ini, layanan transportasi publik terganggu, ribuan penumpang KRL menunggu lama, dan fasilitas publik banyak yang rusak.

Ironisnya, demonstrasi ini berlangsung bersamaan dengan pemberian tanda jasa Bintang Republik Indonesia Utama oleh Presiden Prabowo Subianto kepada sejumlah pimpinan DPR/MPR, termasuk Puan Maharani, Sufmi Dasco Ahmad, dan Ahmad Muzani.

Pemberian penghargaan tersebut menuai kritik karena terjadi di tengah ketidakpuasan publik terhadap kinerja DPR, terutama terkait tunjangan dan representasi rakyat.

Demikianlah informasi terkait siapa Pascol yang ikut demo DPR, serta kronologi demo hingga berakhir ricuh.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?