Apakah Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian? Begini Faktanya

Nur Khotimah Suara.Com
Senin, 01 September 2025 | 14:04 WIB
Apakah Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian? Begini Faktanya
Apakah Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian? Ini Faktanya (suara.com)
Baca 10 detik
  • Gas air mata sering digunakan untuk mengendalikan massa ketika demo.
  • Berbagai efek bisa muncul jika terkena paparan gas air mata.
  • Apakah efek gas air mata bisa sampai menyebabkan kematian?

Suara.com - Gas air mata kerap dipandang sebagai senjata pengendali massa saat terjadi demonstrasi. Gas air mata ini tergolong bersifat aman karena tidak dirancang untuk membunuh.

Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, seperti 2-chlorobenzalmalononitrile (CS), sejatinya adalah partikel bubuk yang disebarkan dalam bentuk aerosol.

Ketika terhirup atau mengenai mata dan kulit, partikel ini memicu rasa terbakar, iritasi hebat, batuk, sesak napas, hingga gangguan penglihatan.

Dalam kondisi tertentu, paparan gas air mata dapat berkembang menjadi ancaman serius.

Faktor seperti lokasi tertutup, intensitas semprotan yang tinggi, jarak yang terlalu dekat, atau kondisi medis tertentu seperti asma dan penyakit jantung dapat memperbesar risiko komplikasi fatal.

Ilustrasi gas air mata [dibuat dengan AI]
Ilustrasi gas air mata [dibuat dengan AI]

Bahkan, ada kasus di mana penggunaan gas air mata mengakibatkan gagal napas, serangan jantung, hingga berujung kematian.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana gas air mata bekerja, apa dampaknya bagi tubuh, siapa saja yang paling rentan, serta langkah darurat yang dapat dilakukan bila terpapar. 

Lalu, seperti apa fakta dari gas air mata ini? Simak inilah selengkapnya. 

Definisi dan Karakteristik Gas Air Mata

Meski disebut gas, zat ini sebenarnya bukanlah gas murni. Gas air mata merupakan bubuk kimia padat yang disemprotkan dalam bentuk kabut atau aerosol.

Baca Juga: Analis Politik Cium Ancaman 'Jawa Spring', Sebut Protes Pati Jadi Pemicunya

Senyawa yang paling sering dipakai adalah CS (2-chlorobenzalmalononitrile). Alat ini banyak digunakan aparat keamanan untuk membubarkan kerumunan karena efek iritasinya yang cepat.

Penggunaannya biasanya diatur agar dilakukan di area terbuka dan tidak diarahkan langsung ke tubuh.

Efek Gas Air Mata pada tubuh

Kontak langsung dengan gas air mata menimbulkan rasa perih, kemerahan, keluarnya air mata berlebihan, dan pandangan kabur pada mata.

Bila terpapar dalam jumlah banyak atau terlalu dekat, risiko kerusakan kornea, katarak, bahkan kehilangan penglihatan dapat terjadi.

Tak hanya itu, paparan dari gas air mata ini dapat mengiritasi hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.

Gejala yang muncul antara lain batuk hebat, dada terasa sesak, napas berbunyi, mual, muntah, dan pada kondisi berat bisa berujung gagal napas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?