Lantunan gendhing ini diciptakan oleh KRT Wiroguno pada 1934 Masehi dan digubah oleh KRT Purbaningrat atas permintaan Sultan Hamengku Buwono VIII.
2. Gendhing Tedhak Saking
Gendhing ini akan mengalun untuk mengantarkan Sri Sultan ke kediamannya setelah menemui tamu. Kata 'tedhak saking' berarti 'beranjak dari'.
Lantunan Gendhing Tedhak Saking akan mulai dialunkan saat Sultan beranjak dari singgasananya hingga masuk ke kediamannya. Ini menjadi rangkaian penutup dari Gendhing Raja Manggala.
3. Gendhing Sri Kondur
Sama halnya dengan Gendhing Tedhak Saking, gending ini juga dilantunkan untuk mengiringi Sri Sultan jengkar atau beranjak dari singgasana.
Gendhing Sri Kondur diciptakan oleh KRT Wiroguno pada 1920 Masehi. KRT Wiroguno merupakan ahli karawitan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939).