- Brave Pink, Hero Green dan Resistance Blue, jadi palet warna perlawanan rakyat Indonesia
- Warna telah jadi simbol perjuangan dalam demo dan protes dari berbagai belahan dunia
- Apa saja warna yang jadi simbol perjuangan dan perlawanan rakyat?
Suara.com - Riuh suara demonstrasi dan spanduk tuntutan, seringkali ada bahasa yang lebih universal dan senyap, namun gaungnya begitu kuat: warna.
Ternyata beberapa warna telah lama dipilih menjadi simbol perlawanan rakyat di seluruh dunia.
Dari jalanan Paris hingga lorong-lorong Hong Kong, dan kini di linimasa media sosial Indonesia, warna telah bertransformasi menjadi simbol perlawanan yang kuat.
Ini bukan sekadar pilihan estetika, melainkan sebuah pernyataan politik yang mendalam, strategi visual yang mampu menyatukan jutaan orang dalam satu barisan senyap.
Fenomena terbaru di Indonesia dengan munculnya Resistance Blue, Brave Pink, dan Hero Green adalah bukti nyata bagaimana warna menjadi bahasa perlawanan yang organik.
Namun, penggunaan warna sebagai alat perjuangan bukanlah hal baru. Ia adalah gema dari berbagai gerakan sosial-politik di seluruh dunia, sebuah benang merah yang menghubungkan perjuangan rakyat lintas negara dan generasi.
Deretan Warna di Medan Perjuangan
Setiap warna membawa beban psikologis dan emosional yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan semangat.
Warna bukan hanya tentang identitas visual tapi juga pemicu emosi. Kekuatan warna terletak pada kemampuannya untuk mengkomunikasikan harapan, cita-cita, frustrasi, dan ketidakadilan tanpa perlu sepatah kata pun.
Psikologi warna menjelaskan mengapa pilihan-pilihan ini begitu efektif.
Baca Juga: Asal-usul Warna Resistance Blue, Brave Pink, dan Hero Green Jadi Simbol Perlawanan Rakyat RI
1. Merah

Menurut medium.com, warna merah sering diasosiasikan dengan darah, kemarahan, dan urgensi.
Ini adalah warna yang memacu adrenalin, menuntut perhatian, dan menyiratkan bahaya.
Tak heran jika gerakan seperti Revolusi Saffron di Myanmar, di mana para biksu berjubah merah menjadi garda terdepan, memilih warna ini untuk menunjukkan pertaruhan besar perjuangan mereka.
Demo Extinction Rebellion di Inggris tahun 2019 serta protes terhadap undang-undang praktek aborsi di Polandia (2021) juga demikian.
2. Hijau
Di sisi lain, warna seperti hijau melambangkan harapan, pertumbuhan, dan kehidupan baru. Sebagaimana terjadi di Iran (2009) dalam Green Movement dan protes legalisasi aborsi Argentina (2018)
Ia menyiratkan bahwa perlawanan bukan hanya tentang menolak, tetapi juga tentang menanam benih masa depan yang lebih baik.
3. Kuning
Kuning, yang identik dengan kehangatan matahari, menjadi simbol harapan dan kewaspadaan. Seperti yang terlihat pada "Gerakan Payung Kuning" di Hong Kong (2014) yang menuntut pemilihan umum yang transparan.
Di Prancis (2018) juga memakai warna kuning sebagai simbol perlawanan rakyat. Gerakan itu dijuluki "Rompi Kuning" yag memprotes kebijakan lingkungan Presiden Macron.
4. Putih
Memang warna ini diasosiasikan dengan kemurnian, kebersihan, dan kebajikan. Namun siapa bilang putih tidak bisa menjadi simbol gerakan perlawanan atau protes?
Sebab putih juga merupakan simbol awal yang baru, damai, nyaman, harapan, kesetaraan, persatuan, dan netralitas.
Warna ini dipakai rakyat Belarus (2020) saat memprotes terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko yang otoriter dan telah lama berkuasa.
Hal serupa terjadi di Thailand (2020) saat protes mahasiswa dan pelajar pro-demokrasi. Mereka menuntut pemilu ulang, parlemen baru dan keadilan terhadap aktivis oposisi.
Evolusi Makna Warna dari Global Menjadi Lokal

Salah satu aspek paling menarik dari warna sebagai simbol perlawanan adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan mendapatkan makna baru dalam konteks lokal.
- Pink
Warna Brave Pink di Indonesia adalah contoh sempurna dari evolusi makna ini.
Secara global, pink telah menjadi simbol kuat feminisme dan hak-hak perempuan, terutama dipopulerkan oleh Pussyhat Protests di Amerika Serikat pada 2017. Gerakan ini menggunakan topi rajut pink untuk menentang pernyataan misoginis dan memperjuangkan kesetaraan.
Namun, di Indonesia, warna pink menemukan narasi barunya. Semuanya bermula dari momen ikonik seorang ibu berkerudung pink yang berdiri tegak menghadapi barisan aparat.
Pink yang selama ini identik dengan kelembutan, berubah wajah menjadi simbol keberanian. Di sini, pink tidak hanya mewakili perempuan, tetapi keberanian yang lahir dari kasih seorang ibu, empati, dan keinginan untuk melindungi.
Brave Pink menjadi milik Indonesia, sebuah simbol perlawanan yang lahir dari rahim keresahan sosial domestik.
- Hijau dan Biru
Demikian pula dengan Hero Green dan Resistance Blue. Hijau yang secara universal melambangkan harapan, di Indonesia dikaitkan dengan semangat untuk membangun kembali dan tidak pernah padam.
Sementara biru, yang sering dikaitkan dengan ketenangan dan stabilitas, diadaptasi menjadi Resistance Blue, lambang keteguhan dan perlawanan yang tak tergoyahkan.
Selain di Indonesia, warna biru juga pernah menjadi simbol perlawanan rakyat di Kuwait (2002) yang dikenal dengan nama Revolusi Biru.
Dimana kala itu, perempuan tidak mendapat hak suara untuk mengikuti pemilihan umum. Para perempuan mengadakan demonstrasi hingga membuat surat suara tiruan.
Setelah seribu orang mengepung parlemen Kuwait, pada Maret 2005, undang-undang yang memberikan hak perempuan memilih dan mencalonkan diri dalam pemilu akhirnya disahkan.
Lebih dari Sekadar Warna
Mengapa warna begitu efektif sebagai alat pemersatu dan simbol perjuangan?
1. Aksesibilitas:
Semua orang bisa berpartisipasi. Cukup dengan mengenakan pita, kaus, atau bahkan mengubah foto profil dengan filter warna tertentu, seseorang sudah menjadi bagian dari gerakan.
2. Identitas Kolektif:
Warna menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas. Melihat lautan manusia dengan warna yang sama memberikan kekuatan psikologis yang luar biasa, baik bagi para aktivis di lapangan maupun pendukung di dunia maya.
3. Keamanan dan Anonimitas:
Dalam beberapa kasus, menggunakan warna tertentu bisa lebih aman daripada membawa spanduk dengan slogan eksplisit.
Ia menjadi kode visual yang hanya dipahami oleh mereka yang menjadi bagian dari perjuangan.
4. Dampak Visual yang Kuat:
Di era media visual, lautan warna tunggal jauh lebih menarik perhatian media dan lebih mudah viral dibandingkan protes yang tidak terkoordinasi secara visual.
Gambar ribuan payung kuning atau jilbab pink lebih mudah diingat dan dibagikan.
Gerakan Brave Pink, Hero Green, dan Resistance Blue di Indonesia menegaskan kembali bahwa perjuangan untuk keadilan memiliki bahasanya sendiri. Ia mungkin tidak selalu diteriakkan, tetapi ia selalu terlihat.
Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan warna dalam gerakan sosial? Apakah ada warna lain yang menurut Anda memiliki makna kuat dalam konteks perlawanan?