"Dari data World Bank ya, 68,2 persen orang Indonesia pengeluaran per harinya itu di bawah Rp49.000 lho. Masak enggak tahu sih ada sebanyak itu orang miskin," ucapnya.
Annisa pun mempertanyakan sikap empati para pejabat yang tetap menampilkan barang-barang berharga ratusan juta di depan publik.
"Kalau tahu, emang enggak punya ya sedikit empati untuk enggak nunjukkin kemewahan kayak gini? Se-urgent itukah untuk pakai tas Rp600 juta? Seenggak bisa itukah mengendalikan diri untuk enggak pakai tas itu di acara publik?" kata Annisa.
Ia pun turut menegaskan apabila kondisi tersebut menurutnya tidak wajar.
"Menurutku enggak wajar ya, orang yang ngurus negara pakai tas ratusan juta, sementara rakyat yang diurusnya hidup cuma dengan Rp49.000 sehari," pungkasnya.
Unggahan ini kemudian viral. Beragam komentar dilontarkan oleh netizen.
"Iya biasa aja kalau kaya beneran. Tapi kalau wakil rakyat tolong pura-pura sederhana aja. Pura-pura sederhana okay!" komentar salah seorang netizen.
"Yang juga enggak wajah itu ke acara kenegaraan pakai branded stiff yang logonya segede gaga, bukannya pakai UMKM. Tapi isi pidatonya harus support UMKM. Enggak mau apa kalau pejabat negara lain," ujar netizen lain.
"Uang haram itu nutup hati, enggak bisa dijelasin dengan nalar," tutur netizen lain.
Baca Juga: Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Dikritik, Eks Menteri Susi Pudjiastuti Justru Dipuji
"Udah buta hati nurani sih menurut aku. Entahlah, mungkin cuma bisa doa dan minta jalur langit aja. Saking desperadonya sama ini pejabat-pejabat," ungkap netizen lain.
"Keadilan sosial bagi siapa ya?" komentar netizen lainnya lagi.