Kelebihan:
- Cushioning maksimal untuk tumit sensitif
- Desain rocker membantu mengurangi ketegangan fascia
- Cocok untuk pemakaian sehari-hari, bukan hanya lari
Kekurangan:
- Beberapa orang merasa solnya terlalu tinggi
4. Brooks Glycerin 21 (Harga: Rp1 jutaan)

Brooks Glycerin dikenal dengan DNA LOFT v3 cushioning, memberikan rasa empuk dan lembut tanpa mengorbankan stabilitas.
Sepatu ini cocok untuk pelari yang butuh dukungan tumit dan lengkungan kaki yang konsisten, terutama saat lari jarak jauh.
Kelebihan:
- Lembut tapi tetap stabil
- Cocok untuk pelari berat badan besar
- Tahan lama dan nyaman untuk pemakaian harian
Kekurangan:
- Kurang responsif untuk sprint
5. New Balance Fresh Foam 1080v13 (Harga: Rp2,3–3 juta)

New Balance 1080v13 menawarkan kombinasi midsole Fresh Foam X yang lembut dengan upper berbahan mesh adaptif.
Sepatu ini memberikan dukungan maksimal di area tumit dan arch, membuatnya ideal untuk penderita plantar fasciitis yang tetap ingin berlari rutin.
Kelebihan:
- Nyaman dan ringan
- Cocok untuk pelari pronasi netral
- Transisi langkah mulus, cocok untuk pemulihan
Kekurangan:
- Ukuran agak besar, perlu dicoba dulu
Tips Memilih Sepatu untuk Plantar Fasciitis
1. Perhatikan bantalan tumit (heel cushioning). Pilih sepatu dengan midsole empuk seperti EVA atau gel.
2. Pastikan dukungan lengkungan kaki (arch support). Ini penting untuk mengurangi tekanan pada fascia plantar.
3. Gunakan ukuran yang pas. Hindari sepatu terlalu ketat karena bisa menambah stres pada jaringan kaki.
4. Pertimbangkan insole tambahan. Beberapa pelari menambahkan orthotic insole khusus plantar fasciitis.