Suara.com - Aktor Ammar Zoni kembali tersangkut dalam perkara narkotika. Kali ini bukan sekadar penyalahgunaan, melainkan dugaan keterlibatan dalam jaringan peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
Perkara tersebut menjadi babak lanjutan dalam perjalanan hukum panjang sang pesinetron, yang sebelumnya sempat kehilangan semangat hidup setelah hukumannya diperberat menjadi empat tahun penjara. Untuk berkomunikasi tanpa mudah dilacak, Ammar dikabarkan menggunakan aplikasi Zangi.
Fakta-Fakta Penting tentang Aplikasi Zangi

Inilah sederet fakta penting tentang aplikasi Zangi, yang digunakan oleh Ammar Zoni untuk mengedarkan narkoba di dalam penjara:
1. Aplikasi pesan terenkripsi
Zangi merupakan aplikasi perpesanan yang menggunakan sistem enkripsi end-to-end tingkat tinggi, sehingga hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca pesan.
2. Privasi jadi prioritas utama
Zangi mengklaim menerapkan konsep zero data collection, artinya aplikasi ini tidak mengumpulkan data pribadi pengguna sama sekali.
3. Tidak menyimpan pesan di server
Berbeda dengan WhatsApp atau Telegram, seluruh data komunikasi di Zangi hanya tersimpan di perangkat pengguna, bukan di server pusat.
Baca Juga: Masuk Penjara Bukannya Tobat, Ammar Zoni Malah Jadi Bandar Narkoba!
4. Dikembangkan di Silicon Valley
Aplikasi ini dibuat oleh perusahaan teknologi yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat.
5. Populer di kalangan pengguna yang menjaga privasi
Karena keamanannya tinggi, Zangi banyak digunakan oleh jurnalis, aktivis, dan masyarakat di negara dengan pengawasan atau sensor internet ketat.
6. Sulit dilacak aparat penegak hukum
Teknologi enkripsi dan tidak adanya metadata membuat komunikasi di Zangi sulit dipantau, sehingga terkadang disalahgunakan untuk aktivitas ilegal.