Opsi Pembayaran Utang Kereta Cepat Tanpa APBN

Untuk mengatasi beban keuangan tersebut, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dikabarkan telah menyiapkan dua opsi penyelesaian utang proyek Whoosh tanpa menggunakan APBN.
Pertama, Danantara berencana menggunakan sebagian dividen dan aset BUMN yang berada di bawah naungannya untuk melunasi sebagian kewajiban KCIC.
Dengan pengelolaan portofolio investasi yang besar, Danantara dinilai memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk menutup sebagian beban utang tanpa mengganggu kas negara.
Opsi kedua adalah dengan melakukan restrukturisasi pinjaman, baik dengan memperpanjang tenor maupun menurunkan bunga pinjaman kepada CDB dan pihak pemberi pinjaman lainnya. Skema ini dinilai realistis karena proyek Whoosh masih dalam tahap awal operasi, sehingga pendapatan dari tiket dan aktivitas komersial lainnya belum optimal.
Selain dua opsi tersebut, terdapat pula pembahasan mengenai potensi penerbitan obligasi atau sukuk korporasi yang akan digunakan untuk refinancing sebagian utang lama. Namun, opsi ini masih dalam kajian awal dan memerlukan persetujuan berbagai pihak, termasuk regulator keuangan dan investor potensial.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri