Perancang di Balik Megahnya Warehouse, Cerita Tim Tentang Teknologi yang Bikin Proyek Lebih Rapi

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:49 WIB
Perancang di Balik Megahnya Warehouse, Cerita Tim Tentang Teknologi yang Bikin Proyek Lebih Rapi
Tim perancang di balik warehouse megah, KANNA dan Genesis Warehouse. (dok. ist)
Baca 10 detik
  • Pembangunan warehouse skala besar bukan cuma soal beton dan baja, tapi juga tentang bagaimana tim di baliknya menjaga setiap detail tetap teratur.
  • Di era digital, teknologi manajemen proyek jadi kunci agar koordinasi dan efisiensi bisa berjalan mulus.
  • Genesis Warehouse jadi contoh nyata lewat penggunaan KANNA, platform asal Jepang yang membantu mereka mengelola data, laporan, dan progres proyek dengan jauh lebih rapi dan transparan.
 
 
 
 

Suara.com - Di balik deretan warehouse megah yang berdiri gagah di kawasan industri, ada kisah panjang tentang perencanaan, koordinasi, dan kerja sama banyak orang di lapangan. Bagi tim Genesis Warehouse, membangun gudang bukan hanya soal struktur baja dan beton, tapi juga tentang bagaimana menjaga setiap detail tetap rapi, efisien, dan tepat waktu di tengah kompleksitas proyek besar.

Sebelum era digital datang, tim Genesis akrab dengan tumpukan laporan, email yang menumpuk, dan koordinasi via WhatsApp yang tak berujung.

“Engineer di lapangan dulu harus foto manual, kirim lewat laptop, baru email. Bisa bayangkan betapa ribetnya,” kenang Winda, salah satu anggota tim kantor Genesis Warehouse.

Situasi itu bukan cuma memakan waktu, tapi juga berisiko tinggi kehilangan data penting dan memperlambat keputusan di lapangan.

Segalanya berubah ketika Genesis mulai menggunakan KANNA, platform manajemen proyek asal Jepang yang memungkinkan tim bekerja secara digital, real-time, dan tanpa kertas.

Kini, cukup dengan ponsel, setiap pembaruan dari lapangan bisa langsung dikirim ke cloud. Semua data tersimpan otomatis dan mudah diakses kapan pun diperlukan.

“Handphone jadi alat kerja utama kami sekarang. Semua laporan, foto, revisi, sampai progres harian langsung terekam rapi di sistem,” kata Winda.

Perubahan itu bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang cara baru bekerja.

Ivindra Pane, Vice President of Engineering Genesis Warehouse, menyebut KANNA sebagai “jembatan komunikasi” antara tim lapangan, vendor, dan manajemen.

Baca Juga: Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru

“Kami jadi punya satu pusat data. Semua orang tahu siapa yang mengerjakan apa, dan sejauh mana progresnya. Rasanya jauh lebih tertib dan efisien,” ujarnya.

Dengan sistem ini, tim Genesis kini bisa memantau proyek jangka panjang—bahkan yang berdurasi hingga 18 bulan—secara detail dan terukur. Dari jadwal pengerjaan hingga revisi desain, semua tercatat dalam satu ekosistem digital.

“Dulu laporan bisa tercecer di banyak tempat, sekarang semua ada dalam satu dashboard. Transparan dan mudah ditelusuri,” tambah Ivindra.

Lebih dari sekadar efisiensi, transformasi digital ini menumbuhkan rasa percaya diri baru bagi tim. Mereka tak lagi sekadar “mengawasi proyek”, tapi benar-benar menjadi bagian dari proses yang lebih cerdas dan kolaboratif.

Kini, setiap gudang yang dibangun Genesis bukan cuma berdiri kokoh secara fisik, tapi juga menjadi simbol kerja rapi dan modern—hasil kolaborasi antara manusia dan teknologi.

“Bagi kami, digitalisasi bukan soal gaya-gayaan,” kata Ivindra menutup percakapan, “tapi tentang bagaimana kami bisa bekerja lebih baik, menghargai waktu, dan membangun sesuatu dengan lebih bijak.”

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI