Apakah Orang Islam Boleh Merayakan Halloween? Ini Hukumnya

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 31 Oktober 2025 | 11:53 WIB
Apakah Orang Islam Boleh Merayakan Halloween? Ini Hukumnya
ilustrasi Halloween (freepik)

Islam secara tegas melarang seorang Muslim menyerupai kaum lain dalam hal simbol keagamaan atau ritual. Larangan tasyabbuh ini tidak hanya soal pakaian, tetapi juga mencakup adat, lambang, atau kebiasaan yang identik dengan keyakinan tertentu.

2. Niat sebagai penentu

Hukum suatu aktivitas dalam Islam sangat bergantung pada niatnya. Jika seseorang ikut Halloween semata-mata untuk hiburan tanpa bermaksud menyetujui keyakinan di baliknya, maka hukumnya berbeda dibanding seseorang yang mengikuti sebagai ekspresi keagamaan.

Namun, walaupun niatnya hanya “ikut-ikutan”, ulama tetap memandang bahwa hal itu sebaiknya dihindari karena bisa mencederai identitas Islam dan membuka peluang terjerumus pada hal yang tidak bermanfaat bagi iman.

3. Adab dan batasan dalam mengikuti budaya

Islam memperbolehkan umatnya mengambil manfaat positif dari budaya non-Muslim seperti, teknologi, sains, atau seni, selama tidak bertentangan dengan akidah dan syariah.

Namun, dalam hal ritual atau simbol keagamaan, seorang Muslim harus berhati-hati agar tidak ikut praktik yang bertentangan dengan Islam.

Dari berbagai pandangan ulama, dapat disimpulkan bahwa orang Islam merayakan Halloween tidak diperbolehkan secara sembarangan. Tindakan itu berisiko masuk kategori tasyabbuh, bisa menjadi dosa, atau bahkan lebih berat tergantung pada niatnya.

Jika disertai niat mengikuti ajaran non-Muslim, maka hukumnya haram, bila sekadar ikut budaya tanpa niat, tetap tidak dianjurkan; dan bila kebetulan menyerupai, maka makruh.

Baca Juga: 5 Warna Lipstik yang Bikin Makeup Halloween Makin Dramatis, Siap-siap Jadi Pusat Perhatian!

Dalam mengikuti budaya non-Muslim, umat Islam perlu bersikap selektif. Ambil hal positif yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi hindari simbol dan ritual yang dapat mengaburkan identitas keislaman. Dengan begitu, Anda tetap bisa menghargai budaya lain tanpa kehilangan jati diri sebagai Muslim.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI