-
Hakim Khamozaro Waruwu menjadi sorotan publik setelah rumahnya di Medan terbakar di tengah penanganan kasus korupsi proyek jalan senilai Rp 231 miliar.
-
Insiden kebakaran terjadi tak lama setelah ia memimpin sidang dan meminta jaksa menghadirkan Gubernur Sumut serta Pj Sekda sebagai saksi, sementara sebelumnya ia juga menerima teror telepon misterius.
-
Di balik peristiwa tersebut, Khamozaro dikenal sebagai hakim berprestasi dengan rekam jejak pendidikan dan karier panjang di dunia hukum, termasuk gelar doktor dan penghargaan Satya Lancana Karya Satya.
Suara.com - Sosok hakim di Tipikor PN Medan, Sumatera Utara, bernama Khamozaro Waruwu, tengah menjadi sorotan usai kabar bahwa rumahnya terbakar pada Selasa (4/11/2025) beredar di media sosial.
Insiden kebakaran ini terjadi di tengah penanganan kasus korupsi proyek jalan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUPR) Sumatera Utara senilai Rp 231 miliar.
Terdakwa kasus antara lain Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun, Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup, serta Rayhan Dulasmi, Direktur PT Rona Mora Muhammad.
Sang hakim juga sempat meminta jaksa untuk menghadirkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Pj Sekda Sumut Muhammad Haldun, sebagai saksi untuk kasus korupsi tersebut.
Rumah Khamozaro Waruwu di Kompleks Taman Harapan Indah, Medan Selayang, Kota Medan, terbakar sekitar pukul 10.41 WIB. Ia langsung pulang ke rumah setelah sidang yang dipimpinnya selesai.
Kamar utama Khamozaro beserta berkas penting, perhiasan, dan perkakas ludes terbakar. Kini, kasus ini tengah ditangani polisi untuk memastikan penyebabnya.
Rupanya, Khamozaro Waruwu juga beberapa kali menerima teror telepon dari nomor tidak dikenal sebelum musibah datang.
Terlepas dari insiden di atas, siapa sebenarnya hakim Khamozaro Waruwu?
Profil Lengkap Hakim Khamozaro Waruwu
Baca Juga: IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
Hakim Khamozaro lahir di Nias pada 1969. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya, mulai dari SD Moawo di Lahomi, lalu melanjutkan ke SMP Kristen BNKP Lahewa dan SMA Katolik Xaverius Gunungsitoli.
Setelah lulus SMA, Khamozaro merantau ke Padang untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada 5 November 1996.
Khamozaro memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan berhasil meraih gelar Magister pada 9 November 2009.
Tak berhenti di situ, Khamozaro kembali menempuh pendidikan di universitas yang sama dan berhasil menyelesaikan program doktoral di bidang hukum pada 13 Februari 2025.
Rekam Jejak Karir Khamozaro Waruwu di Bidang Hukum
Khamozaro Waruwu memulai karier profesionalnya pada 1994 sebagai staf di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Padang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).