5 Fakta Menarik Roti Sourdough, Bikin Taylor Swift sampai Terobsesi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 14 November 2025 | 13:18 WIB
5 Fakta Menarik Roti Sourdough, Bikin Taylor Swift sampai Terobsesi
Ilustrasi roti sourdough. (Freepik)
Baca 10 detik
  • Roti sourdough belakangan kembali populer.
  • Roti ini dibuat dari fermentasi alami tepung, air, dan garam menggunakan starter ragi liar dan bakteri asam laktat.
  • Taylor Swift mengaku sangat menyukainya.

Suara.com - Roti sourdough belakangan bersinar di dunia kuliner sehat. Roti dengan tekstur renyah di luar, lembut dan kenyal di dalam telah memikat hati banyak orang, termasuk selebriti papan atas seperti Taylor Swift.

Bahkan dikutip dari laman New York Post, pelantun The Fate of Ophelia tersebut mengaku sangat terobsesi dengan roti sourdough.

"Sourdough telah mengambil alih hidupku secara luar biasa," ungkap Swift dalam sebuah episode podcast New Heights milik tunangannya, Travis Kelce.

"Aku benar-benar membicarakan tentang roti tersebut 60% dari waktu saya," tambahnya.

Sampai membuat seorang Taylor Swift terobsesi, mari kita selami lebih dalam fakta-fakta menarik di balik roti kuno yang kini kembali populer ini.

1. Lebih dari sekadar roti biasa

Berbeda dengan roti konvensional yang mengandalkan ragi instan, roti sourdough dibuat melalui proses fermentasi alami yang unik. Bahan utamanya hanyalah tepung, air, dan garam.

Namun "keajaiban" terjadi berkat penggunaan sourdough starter, yaitu berupa campuran tepung dan air yang telah difermentasi oleh ragi liar (wild yeast) dan bakteri asam laktat.

Mikroorganisme itulah yang bekerja sama untuk mengembangkan adonan dan menciptakan profil rasa yang kompleks serta manfaat kesehatan yang luar biasa.

Ilustrasi roti sourdough. (Freepik)
Ilustrasi roti sourdough. (Freepik)

2. Punya sejarah panjang

Roti sourdough diyakini sebagai salah satu bentuk roti tertua di dunia, dengan jejak awalnya ditemukan di Mesir sekitar 3700 SM.

Baca Juga: Totalitas Tanpa Batas, Eva Celia Rela Belajar Nyetir Truk Buat Film Abadi Nan Jaya

Konon, penemuannya terjadi secara tidak sengaja ketika adonan tepung dan air yang dibiarkan terbuka mengalami fermentasi alami berkat ragi dan bakteri di udara.

3. Mudah dicerna dan sehat untuk usus

Proses fermentasi alami membantu memecah gluten dan pati dalam tepung, membuatnya lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Ini bisa sangat bermanfaat bagi individu dengan sensitivitas gluten ringan (bukan penderita celiac).

Di sisi lain, sourdough adalah sumber prebiotik dan probiotik. Prebiotik adalah serat yang menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, sementara probiotik adalah bakteri baik itu sendiri.

Keduanya berkontribusi pada keseimbangan flora usus yang sehat,

Sourdough (Unsplash.com)
Sourdough (Unsplash.com)

4. Indeks glikemik yang rendah

Sourdough memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan roti biasa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI