- Cold Moon atau Supermoon dingin diprediksi terjadi 4 hingga 5 Desember, ditandai bulan purnama tampak lebih terang.
- Serangkaian hujan meteor terjadi sepanjang Desember 2025, termasuk Geminid pada 14 Desember yang berasal dari asteroid.
- Solstis musim dingin di belahan Utara terjadi 21 Desember, menandai malam terpanjang dalam kalender astronomi tahunan.
4. Hujan Meteor Monocerotid
Hujan meteor Monocerotid mencapai puncaknya pada 9 Desember, dengan radiant di rasi Monoceros. Fenomena ini terkenal tidak stabil karena kadang muncul ledakan meteor singkat yang cukup intens.
Ketidakpastian tersebut membuatnya menarik bagi pengamat yang ingin melihat kejadian tak terduga. Jika beruntung, kilatan meteor cepat dapat terlihat secara sporadis.
5. Hujan Meteor Sigma Hydrid
Sigma Hydrid akan mencapai puncaknya pada 12 Desember, berasal dari rasi Hydra.
Meteor-meteornya cepat dengan intensitas sedang, sehingga mudah diamati dari area terbuka dengan cakrawala jelas menghadap rasi Hydra.
Saat cuaca cerah, fenomena ini cukup mencolok karena meteor menampilkan cahaya terang dan jalur yang cepat.
6. Hujan Meteor Geminid
Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang paling dinanti. Puncaknya jatuh pada 14 Desember 2025. Berbeda dari hujan meteor kebanyakan, Geminid berasal dari asteroid 3200 Phaethon, bukan komet.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 1-6 Desember 2025, Siapa Saja yang Beruntung?
Intensitasnya tinggi, bisa menampilkan puluhan meteor per jam di langit gelap. Jika cuaca mendukung, pengamat dapat menikmati pertunjukan meteor spektakuler dari arah rasi Gemini.
7. Hujan Meteor Comae Berenicid
Hujan meteor Comae Berenicid akan mencapai puncaknya pada 16 Desember, dengan radiant di rasi Coma Berenices.
Aktivitasnya tergolong rendah, sehingga pengamatan memerlukan lokasi yang gelap dan minim cahaya.
Meski demikian, fenomena ini tetap menarik bagi pengamat yang ingin menjelajahi berbagai hujan meteor.
8. Hujan Meteor Leonis Minorid