Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:15 WIB
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
Ilustrasi lansia menikmati kopi (Pexels)

Suara.com - Pilihan minuman sehari-hari ternyata tidak sekadar soal selera atau kebiasaan. Penelitian jangka panjang terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan berpotensi mempengaruhi kesehatan tulang, khususnya pada perempuan lanjut usia. Temuan ini menambah daftar faktor gaya hidup yang perlu diperhatikan seiring bertambahnya usia.

Mengutip SciTech Daily (14/12/2025), penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti dari Flinders University, Australia, yang memantau hampir 10.000 perempuan berusia 65 tahun ke atas selama kurun waktu sepuluh tahun.

Studi ini meneliti kaitan antara kebiasaan minum kopi dan teh dengan perubahan kepadatan mineral tulang atau bone mineral density (BMD), indikator penting untuk menilai risiko osteoporosis.

Osteoporosis sendiri masih menjadi persoalan kesehatan global. Penyakit ini menyerang sekitar satu dari tiga perempuan di atas usia 50 tahun dan menjadi penyebab jutaan kasus patah tulang setiap tahunnya.

Kopi dan teh termasuk minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, para peneliti menilai penting untuk memahami dampaknya terhadap tulang secara lebih mendalam.

Dalam studi ini, para partisipan secara rutin melaporkan jumlah kopi dan teh yang mereka konsumsi. Pada saat yang sama, peneliti menggunakan metode pencitraan medis untuk memantau perubahan kepadatan tulang di area pinggul dan leher tulang paha, dua bagian tubuh yang sangat berkaitan dengan risiko patah tulang serius pada lansia.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan menarik antara kopi dan teh. Perempuan yang rutin minum teh diketahui memiliki kepadatan tulang pinggul sedikit lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi teh. Meski selisihnya tidak terlalu besar, perbedaan ini dinilai cukup berarti jika dilihat dalam skala populasi.

Sebaliknya, efek kopi terhadap tulang cenderung lebih kompleks. Konsumsi kopi dalam jumlah sedang, sekitar dua hingga tiga cangkir per hari, tidak menunjukkan dampak negatif yang signifikan terhadap kepadatan tulang.

Namun, risiko mulai terlihat pada mereka yang minum kopi dalam jumlah tinggi. Perempuan yang mengonsumsi lebih dari lima cangkir kopi per hari tercatat memiliki BMD lebih rendah dibandingkan peminum kopi moderat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Orang Tua 50 Tahun ke Atas

Mengutip SciTech Daily (14/12/2025), peneliti juga menemukan bahwa dampak kopi tidak selalu sama pada setiap individu.

Perempuan dengan riwayat konsumsi alkohol yang lebih tinggi tampaknya mengalami efek negatif kopi yang lebih besar terhadap kesehatan tulang. Sementara itu, teh justru menunjukkan manfaat yang lebih jelas pada perempuan dengan obesitas.

Menurut para peneliti, perbedaan ini kemungkinan berkaitan dengan kandungan senyawa aktif dalam minuman tersebut. Teh mengandung katekin, senyawa alami yang diduga dapat membantu pembentukan tulang sekaligus memperlambat proses penguraian tulang.

Sebaliknya, kafein dalam kopi diketahui dapat mengganggu penyerapan kalsium dan metabolisme tulang, meskipun efeknya relatif kecil dan bisa dikurangi dengan tambahan susu.

Meski begitu, para ahli menekankan bahwa hasil penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti penikmat kopi. Perubahan kepadatan tulang yang ditemukan tergolong kecil dan tidak cukup besar untuk memicu perubahan drastis dalam kebiasaan minum seseorang.

Para peneliti menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi individu untuk langsung berhenti minum kopi atau memaksakan diri minum teh dalam jumlah besar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI