Suara.com - Politisi Partai Gerindra yang adalah juga Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku enggan ikut kampanye atau menjadi juru kampanye (jurkam). Alasan Ahok, selain diperintah oleh partai untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah, menurutnya kampanye juga hanya buang-buang waktu.
"Kalau (kampanye) cuma teriak 'hidup, hidup', buat apa? Daripada aku dijemur-jemur, terus teriak-teriak 'hidup, hidup' doang," tutur Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Ahok menegaskan, Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, juga sudah memerintahkan dirinya, serta Walikota Bandung Ridwan Kamil, untuk tidak usah ikut berkampanye.
"Peran saya dan Ridwan Kamil, harus kerja jadi pemimpin daerah di DKI dan Bandung. Karena kami sudah diwakafkan untuk warga," kata Ahok.
Sikap Ahok ini diketahui berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang memang menjadi jurkam partainya, serta sudah berkeliling Jakarta pada Minggu (16/3) kemarin. Upaya ini diakui Jokowi sebagai salah satu strategi pemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) bagi PDIP.
Selain itu, kampanye Pileg ini sekaligus juga guna memperkenalkan Jokowi sebagai capres dari partai berlambang banteng tersebut. Seperti diketahui, Jokowi sendiri telah resmi menjadi capres dari PDIP pada Jumat (14/3), setelah mendapat mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.